Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Mineral Silikat dan Non Silikat

Kompas.com - 28/08/2023, 05:00 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mineral dikelompokkan menjadi dua berdasarkan senyawa kimiawinya, yaitu mineral silikat dan mineral non silikat.

Berikut penjelasan mengenai kedua mineral tersebut:

Mineral silikat

Silikat adalah bagian utama pembentuk batuan. Selain itu, silikat juga menjadi penyusun utama kerak bumi. Sekitar 90 persen kerak bumi mengandung silikat.

Kombinasi antara silikat dengan unsur lainnya membentuk mineral silikat.

Mineral ini merupakan persenyawaan antara Silikat (Si) dan Oksigen (O) dengan beberapa unsur metal.

Mineral silikat didominasi oleh ikatan ion dan kovalen yang membentuk struktur kuat dengan titik lebur tinggi.

Umumnya, silikat pembentuk batuan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ferrogmagnesium dan non ferromagnesium.

Berikut penjelasannya:

Mineral ferrogmagnesium

Mineral ini sering dijumpai memiliki warna yang gelap atau hitam dengan berat jenis yang besar. Contoh mineral ferrogmagnesium, meliputi:

  • Biotit
  • Olivin
  • Augit
  • Hornblende

Mineral non ferromagnesium

Mineral ini sering ditemui memiliki warna yang terang atau putih dengan berat jenis yang kecil. Contoh mineral non ferrogmagnesium, meliputi:

  • Kuarsa
  • Muskovit
  • Orthoklas
  • Felspar

Baca juga: 2 Proses Pembentukan Mineral dan Contoh Sumber Dayanya

Mineral nonsilikat

Mineral non silikat adalah mineral yang terbentuk tanpa adanya unsur silikat. Berikut kelompok mineral yang tergolong sebagai mineral nonsilikat:

  • Oksida

Mineral oksida adalah mineral yang terbentuk sebagai hasil dari persenyawaan langsung antara oksigen dengan unsur tertentu. Susunan mineral ini lebih sederhana dibanding silikat.

Dalam oksida juga dapat ditemui berbagai jenis kandungan logam.

Contoh mineral oksida yang paling umum ialah es, magnetit, limonit, dan mangan.

  • Sulfat

Mineral sulfat adalah mineral dengan kandungan sulfur (belerang) dan oksigen yang digabungkan dengan unsur lainnya. Sulfat sering terbentuk di daerah dengan tingkat penguapan tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com