KOMPAS.com – Sel makhluk hidup tidak hanya disusun oleh senyawa organik, namun juga disusun oleh senyawa anorganik. Apa saja senyawa anorganik yang menyusun sel? Senyawa anorganik penyusun sel adalah air, vitamin, dan mineral.
Senyawa anorganik penyusun sel yang pertama adalah air. Dilansir dari University of Michigan News, sekitar 60 persen sel terbentuk dari airatau H2O. Artinya, sebagian besar sel terbentuk dari air.
Air dalam sel berfungsi memberikan tekanan turgor, mendukung transportasi zat, pembuangan limbah, dan juga berbagai reaksi biokimia yang terjadi dalam sel.
Baca juga: Mengapa Semua Makhluk Hidup Perlu Air Bersih?
Senyawa anorganik penyusun sel selanjutnya adalah vitamin. Vitamin dalam sel memegang peranan penting dalam metabolisme sel terutama vitamin B.
Dilansir dari Chemistry LibreTexts, vitamin juga membantu pertumbuhan sel dan jaringan, metabolisme mineral dan tulang, bertindak sebagai kofaktor untuk metabolisme energi, dan katalisator berbagai proses biokimia dalam sel.
Ada berbagai macam vitamin yang terkandung dalam sel dari mulai vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B dan C, juga vitamin yang tidak larut dalam air (larut dalam lemak) seperti vitamin A, D, E, dan K.
Baca juga: 13 Vitamin yang Diperlukan Tubuh
Senyawa anorganik penyusun sel selanjutnya adalah mineral yang biasanya berada dalam bentuk ion.
Menurut Copper dan Sunderland dalam The Cell: Molecular Approach. 2nd edition (2000), ion mineral menyusun hanya sekitar satu persen atau kurang dari keseluruhan massa sel.
Ion mineral tersebut adalah ion natrium (Na+), ion magnesium (Mg2+), ion kalisum (Ca2+), ion fosfat (HPO42-), ion klorida (Cl-), dan ion bikarbonat (HCO3-).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.