Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Apabila menilik kembali peristiwa masa lalu, dapat dipastikan bahwa seiring berjalannya waktu, berbagai aspek kehidupan akan mengalami revolusi.
Revolusi adalah bentuk perubahan sosial yang tidak dapat dihindari bagi umat manusia. Perubahan sosial ini bersifat mendasar dan terjadi dengan cepat dalam periode waktu yang singkat.
Berbagai ahli mengemukakan pendapatnya tentang arti dari revolusi. Berikut penjelasannya:
Funk and Wagnalls New Encyclopedia menjelaskan jika revolusi adalah sebuah perubahan sosial maupun politik yang akan dilakukan dengan tindakan secara paksa dan dipengaruhi oleh kekejaman serta bentrokan senjata.
Kingsley Davis berpendapat jika revolusi merupakan perubahan yang bisa terjadi dalam struktur maupun fungsi masyarakat.
Selo Soemardjan berpendapat jika revolusi adalah segala bentuk perubahan yang ada pada lembaga kemasyarakatan di dalam masyarakat yang akan memengaruhi sistem sosial. Mulai dari nilai, sikap dan pola peri kelakuan di antara kelompok dengan masyarakat.
Baca juga: Revolusi Industri: Latar Belakang dan Dampaknya
Koentjaraningrat berpendapat jika revolusi adalah usaha yang dilakukan agar bisa tetap hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia saat ini.
Menurut Widjojo Nitisastro pengertian revolusi adalah suatu proses transformasi total dari kehidupan tradisional dengan teknologi yang lebih baik dalam arti organisasi sosial untuk pola ekonomi dan politik.
Soerjono Soekanto menjelaskan jika revolusi merupakan bentuk perubahan sosial.
Aristoteles berpendapat jika pengertian revolusi akan dibedakan menjadi dua macam. Pengertian revolusi yang pertama adalah perubahan total dari suatu sistem ke sistem yang berbeda. Sedangkan untuk pengertian kedua dari revolusi adalah modifikasi sistem yang sudah ada.
Harold Rosenberg mengartikan revolusi sebagai tradisi baru yang mengacu pada urbanisasi atau sejauh apa dan bagaimana erosi tempat-tempat umum properti pedesaan.
Menurut Schoorl revolusi merupakan penggantian cara tradisional produksi dengan cara yang ditampung dalam arti revolusi industri.
Astrid S. Susanto menyatakan bahwa revolusi merupakan proses pembangunan yang memberikan kesempatan untuk perubahan demi kemajuan.
Baca juga: Revolusi Industri: Pengertian dan Sejarahnya
Ruang lingkup perubahan sosial meliputi, unsur-unsur budaya baik material dan non-material (immaterial) untuk menekankan pengaruh besar dari unsur-unsur budaya material dari elemen immaterial.