Banyak motif batik klasik Yogyakarta mengandng makna simbolis. Makna yang terkandung dalam batik Yogyakarta sering berupa doa atau harapan, misalnya harapan kemakmuran, kesuburan, kelancaran (rezeki, jodoh, pekerjaan), serta keselamatan.
Motif batik Yogyakarta yang terkenal yaitu grompol, parang rusak barong, keong sari, dan kawung beton.
Baca juga: Jenis-Jenis Seni Kriya
Pada masyarakat Yogyakarta setiap jenis batik digunakan untuk keperluan berbeda-beda.
Sebagai contoh motif grompol digunakan oleh mempelai pada upacara perkawinan, dan parang rusak barong dikenakan oleh raja (Sri Sultan) pada acara resmi.
Saat ini batik Yogyakarta dengan keragaman motifnya telah digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya untuk membuat sarung bantal, tirai jendela, bed cover, tas dompet, dan aneka cenderamata.
Selain jenis-jenis kerajinan yang disebutkan di atas, Yogyakarta juga memiliki seni kerajinan topeng.
Kerajinan topeng dibuat oleh sebagian warga masyarakat Wonosari. Topeng itu digunakan sebagai properti tari dan sebagai cenderamata.
Baca juga: Seni Kriya sebagai Kerajinan Tangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.