KOMPAS.com - Mikrotubulus adalah komponen sitoskeleton yang berebentuk seperti tabung, bersifat fleksibel. Mikrotubulus disusun oleh heterodimer alfa dan beta tubulin.
Untuk lebih memahami tentang mikrotubulus, berikut adalah struktur mikrotubulus, jenis, dan juga fungsinya!
Struktur dinding tabung mikrotubulus disusun oleh 13 protofilamen yang membentuk struktur silinder.
Struktur silinder mikrotubulus memiliki diameter bagian luar 25 nanometer, sedangkan diameter lubang bagian dalam adalah 15 nanometer.
Baca juga: Mikrofilamen: Pengertian, Struktur, Fungsi, dan Cirinya
Setiap mikrotubulus memiliki polaritas, yaitu ada ujung positif (+) dan negatif (-). Ujung positif merupakan tempat penambahan heterodimer untuk menambah panjang sioskeleton.
Sedangkan ujung negatif tertanam dalam struktur seperti cincin yang disusun oleh gama
tubulin. Ujung negatif sitoskeleton berperan dalam pemendekan mikrotubulus.
Mikrotubulus dapat memanjang yang dikenal dengan rescue, dan mikrotubulus memendek yang dikenal dengan catastrophe.
Proses memanjang dan memendek dari mikrotubulus disebut dengan dynamic instability.
Baca juga: Sentriol: Pengertian dan Fungsinya
Mikrotubulus terbagi menjadi 3 jenis bagian dengan fungsinya masing-masing, yaitu:
Mikrotubulus polar fungsinya yang tidak menempel pada kinetokor dapat membantu mengumpulkan kromosom melalui interaksi lateral dengan kinetokor.
Baca juga: Kromosom: Sifat dan Klasifikasinya
Mikrotubulus astral fungsinya membantu sentrosom mengorientasikan diri menjauh satu sama lain dalam sel. Namun, mikrotubulus astral ini tidak berinteraksi dengan gelendong mitosis itu sendiri.
Fungsi mikrotubulus astral lainnya adalah untuk membantu sitokinesis.
Mikrotubulus astral berinteraksi dengan protein motor di membran sel untuk menarik spindel dan seluruh sel terpisah begitu kromosom telah direplikasi.
Mikrotubulus kinetokor fungsinya membentuk koneksi langsung dengan kinetokor pada spindel mitosis.
Baca juga: Siklus Sel: Fase Istirahat dan Mitosis
Referensi: