Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Retur Penjualan dan Retur Pembelian

Kompas.com - 08/05/2023, 08:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Retur penjualan dan retur pembelian banyak dijumpai dalam transaksi keuangan perusahaan dagang.

Biasanya retur penjualan dicatat dalam jurnal umum. Sedangkan retur pembelian dicatat dalam jurnal keuangan di posisi kredit.

Apa itu retur penjualan dan pembelian?

Pengertian retur penjualan

Semua transaksi penjualan yang dibatalkan, dan barangnya dikembalikan kepada perusahaan oleh konsumen, dinamakan retur penjualan.

Apa yang dimaksud dengan retur penjualan?

Yang dimaksud dengan retur penjualan adalah penerimaan kembali barang dari konsumen karena rusak atau tidak cocok.

Baca juga: Penjualan: Pengertian Para Ahli, Bentuk, Jenis, dan Tujuannya

Menurut Duwi Priyatno dalam buku Langkah Cepat Menguasai MYOB Accounting (2009), berikut pengertian retur penjualan:

"Retur penjualan adalah pengembalian barang yang telah dibeli pelanggan, karena barangnya rusak atau hal lain."

Dilansir dari buku Dasar-dasar Akuntansi Islamic View (2021) oleh Zulhemy dan Suhendi, retur penjualan adalah pembatalan atas transaksi penjualan.

Bagi perusahaan, transaksi retur ini bisa mengakibatkan berkurangnya pendapatan penjualan dan kas atau piutang dagang perusahaan.

Apabila transaksi returnya berkaitan dengan penjualan kredit, perusahaan akan memberi nota kredit kepada konsumen.

Sebaliknya, jika perkiraan penjualannya didebit, berarti saldo perkiraan penjualan di akhir periode akan memperlihatkan penjualan bersih.

Baca juga: Jurnal Pembelian: Pengertian dan Formatnya

Pengertian retur pembelian

Dikutip dari buku Eksplorasi Zahir Accounting (2008) karya Himayati, berikut pengertian retur pembelian:

"Retur pembelian adalah pengembalian barang atas transaksi pembelian yang telah terjadi, baik itu dengan pembayaran kredit (utang) atau cash (tunai)."

Jika invoice pembelian yang diretur adalah kredit (utang) dan belum terjadi pembayaran, maka form returnya bisa dikurangi dengan utang pembelian.

Namun, jika transaksi pembeliannya sudah lunas dan harus diretur, maka pengurangan utangnya dibebankan pada invoice pembelian.

Menurut Eny Suprapti, dkk dalam buku Pengantar Akuntansi 2 (2022), retur pembelian bisa terjadi jika pembeli mengembalikan barang yang sudah dibelinya.

Alasan pengembalian ini didasari dua hal, yakni kerusakan barang atau barang yang dibelinya ternyata tidak cocok.

Baca juga: 5 Tujuan Akuntansi Keuangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com