KOMPAS.com - Sikulus lisogenik terjadi bila inang memiliki pertahanan yang lebih baik dibanding daya infeksi virus.
Pada siklus lisogenik terjadi replikasi genom virus tetapi tidak menghancurkan sel inang.
Siklus lisogenik adalah siklus reproduksi atau replikasi virus yang tidak menyebabkan kematian sel inang pada akhir prosesnya.
Setelah adsorbsi dan injeksi, DNA virus akan berintegrasi dengan kromosom bakteri secara profage. Sintesis DNA bakteri tidak langsung dilakukan virus karena bakteri masih mempunyai imunitas.
Setelah imunitas bakteri hilang, DNA virus barulah dapat mengendalikan DNA bakteri. Pada tahap ini, proses replikasi virus akan terjadi seperti siklus litik.
Baca juga: DNA: Struktur dan Fungsinya
Berikut adalah tujuh tahapan proses reproduksi virus melalui siklus lisogenik, yaitu:
Fase adsorbsi dan injeksi terjadi di mana virus menempel pada dinding inang sel.
Fase penetrasi atau injeksi terjadi di mana fag virus masuk ke dalam sel bakteri.
Fase penggabungan terjadi saat DNA virus dan DNA bakteri bergabung membentuk suatu profag. Dalam bentuk ini hanya terdapat minimal 1 gen aktif yang berfungsi mengkodekan protein reseptor.
Fase replikasi terjadi saat profag membelah. Sel bakteri yang membelah akan menghasilkan 2 sel bakteri yang masing-masing mengandung profag. Semakin sering bakteri melakukan pembelahan sel, maka akan semakin banyak pula virus yang dihasilkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.