Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Seudati: Komponen, Gerak Tari, dan Keunikannya

Kompas.com - 10/03/2023, 21:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Apabila ada delapan orang penari, perannya akan terbagi menjadi beberapa, yaitu ada yang berperan sebagai Syekh (pemimpin), Apeet atau pembantu Syekh (wakil pemimpin), Apeet Bak (anggota ahli), Apeet Wie (Dua Orang, dan tiga orang yang berperan sebagai pembantu biasa (Apeet Unuen, Apeet Wie Abeh, dan Apeet Eneun).

Apabila ada 10 orang penari, maka dua orang tambahan lainnya akan berperang sebagai Aneuk Syahi (penyair).

Baca juga: 3 Peninggalan Kerajaan Aceh

  • Jumlah penari

Keunikan tari Seudati juga terletak pada jumlah penarinya yaitu minimal harus berjumlah delapan orang, hal ini terkait dengan peran dari masing-masing yang sudah ditentukan sebelumnya. Ketentuan ini juga dipercaya sudah ada semenjak awal tercipta.

Apabila kurang dari delapan orang, maka akan ada peran yang kosong sehingga pesan moral di dalamnya tidak maksimal diterima oleh masyarakat atau penonton.

Namun, apabila jumlah penari lebih dari delapan hal ini tidak masalah karena akan ada peran tambahan sehingga mempermudah penyampaian pesan karena penari tambahan akan berperan sebagai penyair.

  • Tidak diiringi lagu atau musik

Sama seperti tari daerah dari Pulau Sumatera lainnya yaitu tari Saman, tari Seudati juga tidak diiringi dengan lagu atau musik. Pengiring gerakan tari Seudati berasal dari syair yang dibacakan selama pertunjukan berlangsung.

Syair dalam tari ini merupakan inti dari pertunjukan ini. seorang Aneuk Syahi memiliki peran yang penting dalam tari Seudati.

Mereka tidak sekadar membaca syair, namun dalam membacakan syair harus disesuaikan dengan tepukan dada dan hentakan kaki para penari sehingga akan tercipta harmonisasi yang sedap untuk didengarkan dan dilihat oleh penonton.

  • Kostum atau busana penari

Keunikan tari Seudati yang lain ada pada kostum yang digunakan oleh penari. Semua penari wajib menggunakan kostum berwarna putih baik itu baju maupun celana.

Alasan warna putih yang dipilih dikarenakan warna ini diartikan sebagai kesucian. Khusus untuk ikat kepala berwarna merah. Warna ini dipilih karena merah memiliki arti keberanian.

Hal ini sejalan dengan perjuangan rakyat Aceh pada zaman penjajahan yang berani menentang kekejaman pada waktu itu.

Baca juga: Flora Khas dari Provinsi Aceh

  • Media dakwah

Masuknya tari Seudati bersamaan dengan masuknya Islam ke tanah Serambi Mekah. Tari Seudati dijadikan sebagai media dakwah oleh para ulama atau pemuka agama waktu itu.

Syair yang dibacakan di dalamnya kental dengan nuansa nilai-nilai agama yang bertujuan untuk mengingatkan para penonton akan kehidupan yang tidak boleh jauh dari agama.

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com