Tidak dapat tercapainya tujuan Gerakan Benteng disebabkan oleh:
Baca juga: Sistem Ekonomi Liberal pada Masa Kolonial dan Kondisi Masyarakat
Dilakukan dengan pencabutan hak milik Belanda atau asing, yang kemudian diambil alih atau ditetapkan statusnya sebagai milik pemerintah Indonesia.
Nasionalisasi yang dilakukan pemerintah terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, yaitu tahap pengambilalihan, penyitaan, dan penguasaan.
Tahap kedua, yaitu pengambilan kebijakan yang pasti, yakni perusahaan yang diambil alih itu kemudian dinasionalisasikan.
Pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap, Indonesia mengirim delegasi ke Belanda untuk merundingkan masalah Finansial ekonomi (Finek).
Perundingan ini dilakukan pada 7 Januari 1956. Rancangan persetujuan Finek yang diajukan Indonesia terhadap pemerintah Belanda adalah:
Baca juga: Perkembangan Ekonomi Pada Masa Orde Baru
Namun, usul Indonesia ini tidak diterima pemerintah Belanda, sehingga pemerintah Indonesia secara sepihak melaksanakan rancangan fineknya.
Diawali dengan pembubaran Uni Indonesia-Belanda pada 13 Febuari 1956, tujuannya melepaskan diri dari ikatan ekonomi dengan Belanda.
Salah satu dampak pelaksanaan finek ini, banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya. Sedangkan pengusaha pribumi belum mampu mengambil alih perusahaan tersebut.
Pada masa kabinet Ali Sastroamijoyo II, pemerintah menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) yang rencananya dilaksanakan antara tahun 1956 hingga 1961.
Rencana ini tidak berjalan dengan baik karena:
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.