Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Upaya Pembebasan Irian Barat

Kompas.com - 04/11/2022, 11:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Rina Kastori, Guru SMPN 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Sesuai isi KMB, Irian Barat akan diserahkan oleh Belanda satu tahun setelah pengakuan kedaulatan RIS.

Namun pada kenyataannya, lebih dari setahun pengakuan kedaulatan Indonesia, Belanda tidak kunjung menyerahkan Irian Barat.

Dalam penyelesaian masalah ini, Pemerintah Indonesia melakukan upaya diplomasi bilateral dengan Belanda. Namun, tidak membuahkan hasil.

Upaya pembebasan Irian Barat

Selanjutnya sejak 1954, tiap tahun, persolan Irian Barat berulang-ulang dimasukkan ke acara sidang Majelis Umum PBB, tetapi tidak pernah mendapat respons positif.

Karena berbagai upaya diplomasi tidak berhasil, Pemerintah Indonesia akhirnya memutuskan untuk bersikap keras terhadap Belanda lewat beberapa cara:

  • Membubarkan Uni Indonesia-Belanda

Pada 1956, Indonesia secara sepihak membatalkan hasil KMB, dan secara otomatis membubarkan Uni Indonesia-Belanda. 

Dalam UU No. 13 Tahun 1956, tanggal 3 Mei 1956 Indonesia menyatakan bahwa Uni Indonesia–Belanda tidak ada.

Baca juga: Trikora: Pembebasan Irian Barat

  • Memutuskan hubungan diplomatik secara sepihak

Pada 17 Agustus 1960, Indonesia secara sepihak memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda, yang diikuti pemecatan seluruh warga negara Belanda yang bekerja di Indonesia.

Kemudian pemerintah Indonesia mengusir semua warga negara Belanda yang tinggal di Indonesia, dan memanggil pulang duta besar serta ekspatriat Indonesia di Belanda

  • Membentuk Provinsi Irian Barat

Upaya pembebasan Irian Barat terus belanjut, hingga akhrirnya Pemerintah Indonesia membentuk Provinsi Irian Barat yang beribu kota di Soasiu, Tidore.

Puncak konfrontasi Indonesia terhadap Belanda

Konfrontasi terus dilakukan Pemerintah Indonesia terhadap Belanda.

Puncaknya terjadi saat Soekarno mengumandangkan Trikora (Tri Komando Rakyat) pada 19 Desember 1961 di Yogtakarta.

Berikut isi Trikora:

  • Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda kolonial
  • Kibarkan sang Merah Putih di Irian Barat
  • Bersiap untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan serta kesatuan tanah air dan bangsa

Untuk melaksanakan Trikora, pada 2 Januari 1962, Presiden/Pangti ABRI/Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat mengeluarkan Keputusan Nomor 1 Tahun 1962 untuk membentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat.

Baca juga: Diplomasi Bilateral dan Multilateral dalam Sengketa Irian Barat

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kethoprak sebagai Drama Tradisional dan Modern

Kethoprak sebagai Drama Tradisional dan Modern

Skola
Cara Mengapresiasi Pementasan Drama Jawa

Cara Mengapresiasi Pementasan Drama Jawa

Skola
10 Jenis Drama Jawa

10 Jenis Drama Jawa

Skola
Pentingnya Tata Iringan dan Tata Suara Drama Jawa

Pentingnya Tata Iringan dan Tata Suara Drama Jawa

Skola
Istilah 'Sandiwara' dalam Bahasa Jawa

Istilah 'Sandiwara' dalam Bahasa Jawa

Skola
Teks Anekdot Bahasa Jawa: Pengertian, Struktur dan Contoh

Teks Anekdot Bahasa Jawa: Pengertian, Struktur dan Contoh

Skola
Fungsi Keprakan dan Dhodhogan pada Pergelaran Wayang Golek

Fungsi Keprakan dan Dhodhogan pada Pergelaran Wayang Golek

Skola
Deiksis Bahasa Jawa: Pengertian dan Contoh

Deiksis Bahasa Jawa: Pengertian dan Contoh

Skola
Kata Bahasa Jawa yang Sering Digunakan

Kata Bahasa Jawa yang Sering Digunakan

Skola
Rancu Pikir dalam Bahasa Jawa

Rancu Pikir dalam Bahasa Jawa

Skola
Bentuk Pronomina Persona dalam Bahasa Jawa

Bentuk Pronomina Persona dalam Bahasa Jawa

Skola
Kata Ganti Orang Kedua Tunggal Bahasa Jawa

Kata Ganti Orang Kedua Tunggal Bahasa Jawa

Skola
Makna Filosofis Wayang Kulit sebagai Media Dakwah

Makna Filosofis Wayang Kulit sebagai Media Dakwah

Skola
Organel Sel yang Dimiliki Paramecium sp

Organel Sel yang Dimiliki Paramecium sp

Skola
Sifat Bayangan yang Terbentuk pada Kamera

Sifat Bayangan yang Terbentuk pada Kamera

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com