Kelainan tulang pada manusia adalah tungkai kaki yang berbentuk huruf O atau X.
Bentuk kaki yang O atau X ini terjadi karena adanya defisiensi zat gizi seperti defisiensi vitamin D atau rickets, atau adanya gangguan hormonal seperti hiperparatiroid.
Sementara itu, kelainan kaki O jenis tibia vara disebabkan oleh blount disease. Penyakit Blount merupakan penyakit epifisis proksimal tibia patologis yang menyebabkan tibia melengkung pada anak–anak.
Bone defect adalah hilangnya sebagian segmen tulang karena infeksi, tumor, maupun patah tulang yang berat.
Baca juga: Fungsi Tulang dan Otot pada Manusia
Ini merupakan suatu kondisi serius yang muncul setelah proses patalogis yang telah merusak komponen vital tulang.
Pasien yang mengalami bone defect memiliki potensi kekurangan atau hilangnya jaringan tulang yang akan memengaruhi fungsi tulang dalam menopang tubuh.
Pseudoarthrosis merupakan kegagalan tulang belakang untuk menyatu. Sehingga, terjadi pembentukan sendi palsu atau berbelok ke arah yang salah.
Kondisi ini bisa jadi akibat bawaan sejak lahir atau cedera yang menyebabkan patah tulang sehingga tulang menjadi sulit menyambung.
Malunion fracture Jenis kelainan tulang berikutnya adalah Malunion fracture, merupakan kelainan bentuk tulang akibat penyambungan patah tulang yang tidak sesuai, sehingga berbentuk bengkok, memutar, ataupun menjadi lebih pendek.
Baca juga: Tulang Pipih: Struktur, Fungsi, dan Daftar Tulang Pipih
Malunion fracture juga bisa menggambarkan keadaan tulang patah yang telah mengalami penyatuan dengan fragmen fraktur berada dalam posisi tidak normal (posisi buruk).
Kedua tungkai kaki yang tidak sama panjang disebut juga dengan leg length discrepancy.
Kondisi ini bisa disebabkan patah tulang, luka parah dan ada pula pada kondisi tertentu kelainan ini bisa juga disebabkan oleh kelainan bawaan saat lahir.
Diagnosis kelainan tulang Dengan begitu banyaknya kelainan tulang, diperlukan diagnosis yang akurat sebelum menentukan penanganan yang tepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.