Dengan demikian, irigasi jenis ini menyasar bagian akar dengan memberinya asupan nutrisi sehingga dapat disalurkan ke bagian lain tumbuhan dan dapat memaksimalkan fungsi akar menopang tumbuhan.
Baca juga: Bagian dan Fungsi Akar Tumbuhan
Irigasi dengan pancaran ini terbilang lebih modern karena memang baru dikembangkan belakangan.
Caranya adalah dengan menyalurkan air dari sumbernya ke daerah sasaran menggunakan pipa.
Di lahan yang menjadi sasaran, ujung pipa disumbat menggunakan tekanan khusus dari alat pencurah.
Sehingga, muncul pancaran air layaknya hujan yang pertama kali membasahi bagian atas tumbuhan kemudian bagian bawah dan barulah bagian di dalam tanah.
Baca juga: Faktor yang Mendukung Pertanian di Mesir
Irigasi ini menggunakan tenaga mesin untuk mengalirkan berbagai jenis jenis air dari sumber air, biasanya sumur, ke lahan pertanian menggunakan pipa atau saluran.
Jika sumber air yang digunakan dalam jenis ini bisa diandalkan, artinya tidak surut pada musim kemarau, maka kebutuhan air pada musim kemarau bisa di-backup dengan jenis irigasi ini.
Irigasi lokal melakukan kerja distribusi air menggunakan pipanisasi atau pipa yang dipasang di suatu area tertentu sehingga air hanya akan mengalir di area tersebut saja.
Seperti halnya jenis irigasi permukaan, irigasi lokal menggunakan prinsip gravitasi sehingga lahan yang lebih tinggi terlebih dahulu mendapat air.
Baca juga: Contoh Komoditas Pertanian Mulai dari Perkebunan, Peternakan, dan Tanaman Pangan
Irigasi jenis ini dilakukan dengan tenaga manusia, yakni para petani yang mengairi lahannya dengan menggunakan ember atau timba.
Mereka mengangkut air dari sumber air dengan ember atau timba kemudian menyiramnya secara manual pada lahan pertanian yang mereka tanami.
Seperti yang bisa dibayangkan, jenis ini kurang efektif karena memakan banyak tenaga serta menghabiskan waktu yang lama.
Namun demikian, jenis yang demikian masih menjadi pilihan sebagian petani utamanya petani di pedesaan yang tidak memiliki cukup modal untuk membeli pompa air atau alat irigasi yang lebih efektif.
Baca juga: Contoh Manfaat Sumber Daya Alam Hasil Pertanian
Jenis irigasi tetes menjalankan tugas distribusi air ke lahan pertanian menggunakan pipa yang berlubang dan diatur dengan tekanan tertentu.
Dengan pengaturan yang demikian, air akan muncul dari pipa berbentuk tetesan dan langsung pada bagian akar tanaman.
Teknik yang demikian dimaksudkan agar air langsung menuju ke akar sehingga tidak perlu membasahi lahan dan mencegah terbuangnya air karena penguapan yang berlebih.
Kelebihan irigasi jenis ini di antaranya adalah efisiensi dan penghematan air, menghindari akibat penguapan dan infiltrasi serta sangat cocok untuk tanaman pada masa awal pertumbuhannya karena dapat memaksimalkan fungsi hara bagi tanaman.
Selain itu, jenis ini juga mempercepat proses penyesuaian bibit dengan tanah sehingga dapat menyuburkan tanaman dan menunjang keberhasilan proses penanamannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.