Seperempat spesies angiospermae adalah monokotil, yaitu sekitar 70 ribu spesies.
Adapun spesies paling banyak dari tumbuhan ini adalah anggrek, rumput dan palem. Spesies lainnya, yaitu jagung, padi, gandum, barley, kurma, dan yang lainnya.
Lebih dari dua pertiga spesies angiospermae adalah kelompok dikotil, yaitu sekitar 170 ribu spesies.
Mayoritas spesies ini adalah kacang-kacangan, seperti kacang polong dan kacang tanah. Tumbuhan dikotil juga mencakup tanaman hias dan tanaman berbuah, misal apel dan pir.
Dikutip dari buku Biology Modern (2006) karangan John H. Postlewait dan Janet L. Hopson, ciri utama yang membedakan tumbuhan monokotil dan dikotil adalah jumlah kotiledonnya, atau daun biji dalam embrio tanamannya.
Monokotil biasanya hanya memiliki satu kotiledon, sedangkan dikotil memiliki dua. Sebagian besar monokotil memiliki urat daun yang sejajar. Sementara dikotil memiliki urat daun yang bercabang-cabang.
Struktur anatomi batang tumbuhan dikotil memiliki ikatan pembuluh yang tersusun secara radial atau berbentuk lingkaran. Sedangkan monokotil memiliki ikatan pembuluh yang menyebar tidak beraturan.
Baca juga: Tumbuhan Dikotil dan Monokotil: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya
Dilihat dari bunganya pun tumbuhan dikotil dan monokotil berbeda. Monokotil biasanya memiliki bunga dengan kelipatan tiga. Sedangkan dikotil memiliki bunga dengan kelipatan lima.
Akar tumbuhan monokotil biasanya berupa akar serabut dan tumbuhan dikotil berupa akar tunggang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.