Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumbuhan Dikotil dan Monokotil: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya

Kompas.com - 03/08/2022, 14:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

  • Berbiji tunggal atau berkeping satu
  • Tidak membelah saat berkecambah
  • Akarnya serabut
  • Daunnya berbentuk halus dan bertulang sejajar
  • Batang tidak bercabang dan beruas-ruas
  • Ujung batang dilindungi oleh koleoptil
  • Sebagian besar memiliki bunga yang tersusun dari mahkota bunga, kelopak bunga, dan benang sari berjumlah 3 buah.
  • Tidak memiliki kambium pada batang maupun akarnya

Ciri-ciri tumbuhan dikotil 

Berikut ciri-ciri tumbuhan dikotil, yaitu: 

  • Memiliki biji berkeping dua
  • Membelah saat berkecambah
  • Berakar tunggang
  • Memiliki batang yang bercabang
  • Tulang daun oval atau berjari
  • Tidak memiliki tudung akar
  • Memiliki batang yang berkambium
  • Akar dan batang memiliki bentuk yang membesar
  • Memiliki xilem dan floem
  • Bagian bunga tersusun dari mahkota bunga, kelopak bunga, dan benang sari dengan jumlah 2,4,5, atau kelipatannya.

Baca juga: Ciri Perkembangan Generatif pada Tumbuhan

Klasifikasi tumbuhan 

Beberapa klasifikasi tumbuhan monokotil dan dikotil sebagai berikut: 

Tumbuhan monokotil 

Klasifikasi tumbuhan monokotil terbagi menjadi: 

  • Anggrek-anggrekan (Orchidaceae)
  • Pinang-pinangan (Arecaceae)
  • Jahe-jahean (Zingiberaceae)

Contoh tumbuhan monokotil adalah kelapa, jagung, bambu, padi, kangkung, kelapa, dan lain-lain.

Tumbuhan dikotil

Beberapa klasifikasi tumbuhan dikotil yaitu: 

  • Getah-getahan (Euphorbiaceae)
  • Kacang-kacangan (Papilionaceae)
  • Terong-terongan (Solanaceae)
  • Bunga-Bungaan (Capparaceae)
  • Cemara-cemara (Casuarinaceae)
  • Semak-semak (Piperaceae)
  • Kapas-kapasan (Malvaceae)
  • Mawar-mawaran (Rosaceae)

Contoh tumbuhan dikotil adalah kentang, mangga, pohon karet, singkong, rambutan, dan lain sebagainya.

Baca juga: Mengapa Tumbuhan Tidak Dapat Berpindah Tempat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com