KOMPAS.com - Produksi massal sering juga disebut produksi terus-menerus. Biasa dilakukan oleh industri kerajinan atau manufaktur.
Jenis produksi ini telah dikenal sejak abad ke-6 Sebelum Masehi (SM). Kemudian berkembang maju pada abad ke-19 di Amerika Serikat.
Menurut Wishnu AP dalam buku Quality Control (2008), produksi massal (mass production) adalah proses produksi reguler dalam jumlah besar.
Bisa juga diartikan sebagai sistem produksi berjumlah besar daripada produk standar. Sering kali dilakukan dengan perakitan atau teknologi otomatisasi.
Produksi massal dilakukan perusahaan karena dianggap menguntungkan dalam beberapa hal.
Sebutkan keuntungan produksi massal!
Dikutip dari buku Pengantar Bisnis (2022) oleh Harkim Simamora dkk, salah satu keuntungan produksi massal adalah efisiensi faktor produksi.
Baca juga: Apa itu Produksi Massal?
Efisiensi mampu meningkatkan keuntungan pebisnis atau pengusaha, dan membantu mereka memperluas jaringan usahanya.
Dilansir dari situs Investopedia, keuntungan produksi massal adalah:
Keuntungan produksi massal lainnya adalah menurunkan biaya produksi, efisiensi waktu, dan meningkatkan produktivitas.
Walau mampu mendatangkan efisiensi waktu dan meningkatkan produktivitas, produksi massal memiliki sejumlah kerugian.
Berikut beberapa kerugian produksi massal:
Baca juga: Mengapa Kegiatan Produksi Sangat Penting?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.