KOMPAS.com - Produksi adalah salah satu kegiatan ekonomi berupa membuat barang atau jasa yang akan dijual dalam kegiatan ekonomi.
Produksi dilakukan bergantung rencana usaha yang telah disusun. Produksi industri rumahan dapat dilakukan dalam jumlah kecil, namun produksi di pabrik besar dilakukan secara massal.
Dilansir dari Corporate Finance Institute, produksi massal adalah teknik industri pembuatan barang yang identik dalam jumlah besar dan jangka waktu yang lama.
Misalnya pabrik mi instan yang tiap harinya membuat ratusan hingga ribuan bungkus mi instan dengan bentuk, kemasan, rasa, dan kualitas yang sama.
Pada awalnya manusia memproduksi barang satu-persatu menggunakan tangan dan dibantu alat sederhana. Sehingga membutuhkan waktu yang lama, tenaga yang besar, juga hasil produksi yang sedikit. Namun lahirlah produksi massal melalui revolusi industri yang lahir di Inggris pada abad ke-18.
Baca juga: Pengembangan Usaha: Pengertian, Jenis, Aspek, dan Strateginya
Dilansir dari History, permintaan kain yang terus meningkat di Inggris mendorong perubahan produksi mekanis dari yang awalnya ditenun oleh tenaga manusia menjadi ditenun oleh mesin-mesin pemintal.
Produksi massa kain tersebut menghasilkan kain dalam jumlah besar, waktu yang singkat, lebih sedikit tenaga, dan biaya produksi yang lebih sedikit.
Revolusi industri tekstil tersebut disusul oleh penemuan kokas untuk peleburan besi, penemuan mesin bertenaga uap, penamuan lokomotif, penemuan alat komunikasi dengan sandi morse, dan mesin-mesin lainnya yang mendukung produksi massal sehingga menjadi modern seperti sekarang.
Produksi massa memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:
Baca juga: Peran Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dalam Perekonomian Indonesia
Contoh produksi massa adalah pabrik pembuatan makanan dan minuman dalam kemasan, pabrik pembuatan obat, pabrik pembuatan pembalut dan popok bayi, pabrik pembuatan kain, pabrik pembuatan pakaian, pabrik pembuatan komponen elektronik, bahkan pabrik pembuatan otomotif seperti motor dan mobil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.