Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Hot Media dan Cool Media Menurut McLuhan

Kompas.com - 20/05/2022, 17:00 WIB
Jessica Novia,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teori ekologi media sebagai sebuah teori yang mempelajari bagaimana media dan proses komunikasi memengaruhi individu dari aspek perasaan, persepsi, pemahaman, hingga penilaian terhadap suatu hal. 

Media massa menjadi alat dalam proses komunikasi massa, karena media massa mampu menjangkau khalayak yang luas dan relatif lebih banyak, pesannya bersifat abstrak, dan terpencar. 

Dikutip dari Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi (2017) karya Richard West & Lynn H.Turner, berdasarkan teori ekologi media, Marshall McLuhan membagi media menjadi dua tipe, yaitu hot dan cool media

Hal ini berdasarkan tingkat pengaruhnya terhadap audiens dan tingkat partisipasi audiens terhadap media, sehingga audiens memilih media yang paling mereka sukai. 

Baca juga: Teori Ekologi Media: Pengertian dan Asumsi

Berikut penjelasannya: 

Hot media 

Media yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap manusia melalui persepsi sensorisnya. Bahkan hanya menggunakan satu sensoris atau sensoris tunggal saja seperti melalui mata (cahaya) dan telinga (suara). 

Jenis media ini selalu berisi sejumlah informasi yang sangat terperinci sehingga audiens harus meningkatkan konsentrasinya untuk mengakses pesan bagi keperluan mereka. 

Media tidak menuntut khalayak untuk berimajinasi agar dapat memaknai suatu pesan. Media yang tergolong dalam hot media memiliki kualitas tinggi dalam menyajikan informasi dan dianggap lengkap.  

Media yang tergolong dalam hot media, seperti radio, cetak atau buku, fotografi, film, dan perkuliahan.

Baca juga: Ekologi: Definisi, Ruang Lingkup, Asas dan Manfaatnya

Cool media 

Media yang selalu melibatkan lebih sedikit stimulus. Ketika audiens mengakses media, mereka harus lebih aktif untuk berpartisipasi hanya dengan memanfaatkan semua sensoris secara kebersamaan. Audiens dapat memahami semua informasi yang mereka terima. 

Dengan kata lain, media menuntut khalayak untuk berimajinasi dan berpikir lebih agar dapat menerima makna dari pesan yang disampaikan.

Cool media menjadi media dengan informasi yang kurang dan menuntut khalayak untuk aktif mengisi kekurangan informasi. 

Media yang tergolong dalam cool media yaitu, telepon, pidato, kartun, televisi, dan seminar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com