Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketidaksetaraan Ekonomi Dunia

Kompas.com - 19/05/2022, 19:00 WIB
Faustina Auria,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketidaksetaraan atau kesenjangan ekonomi mengacu pada persebaran ukuran ekonomi di antara individu dalam kelompok, kelompok dalam populasi, atau antarnegara. 

Istilah kesenjangan ekonomi juga biasa disebut dengan kesenjangan pendapatan, kesenjangan kekayaan, serta jurang antara kaya dan miskin. 

Kesetaraan ekonomi dunia menjadi perhatian bagi Forum Ekonomi Dunia. Forum Ekonomi Dunia telah mengidentifikasi pertumbuhan ekonomi yang tidak setara dan menyebabkan ancaman bagi stabilitas sosial.

Menurut penelitian Asian Development Bank (ADB), ketidaksetaraan ekonomi berdampak menghambat pengentasan kemiskinan.

ADB mengatakan, 240 juta populasi dapat keluar dari kemiskinan ekstrim dalam 20 tahun terakhir jika pertumbuhan ekonomi tidak disertai ketidaksetaraan.

Bahkan Bank Dunia memadukan tujuannya untuk memberantas kemiskinan dengan cara meningkatkan kebutuhan untuk kemakmuran bersama.

Namun, sampai saat ini upaya berbagai pemerintah negara untuk memberantas kemiskinan dan mengecilkan jarak tingkat ekonomi untuk kaum elit dan masyarakat biasa masih belum berhasil. 

Baca juga: Sistem Ekonomi Pancasila: Pengertian, Prinsip, dan Ciri-cirinya

Fakta ekonomi 99% dan 1%

Di Amerika Serikat fenomena ketidaksetaraan ekonomi memunculkan ungkapan ekonomi 99% untuk 1%. Di mana artinya sebanyak 1 persen orang terkaya di dunia, memiliki kekayaan yang jumlahnya sama dengan total kekayaan 99 persen penduduk dunia. 

Berdasarkan situs oxfam.org, pihaknya menyebutkan bahwa kekayaan 62 orang paling kaya di dunia setara dengan gabungan kekayaan dari setengah orang paling miskin di dunia. 

Dalam laporan tersebut, pihaknya meminta pemerintah negara dan perusahaan untuk memberikan kompensasi kepada karyawan yang asuransi kesehatannya tidak ditanggung dan membayar karyawan sesuai dengan kinerja yang sudah diberikan.

Penyebab dari ketidaksetaraan ekonomi dunia

Perbedaan Ekonomi Kaum Elit dan Masyarakat BiasaOxfam Perbedaan Ekonomi Kaum Elit dan Masyarakat Biasa

Memenuhi kebutuhan kaum elit 

Bisnis dan perusahaan merupakan kehidupan ekonomi pasar yang seharusnya memberi keuntungan bagi semua masyarakat.

Tetapi nyatanya perusahaan ini melayani kaum kapitalis teratas dan akhirnya kurang bermanfaat untuk orang yang membutuhkannya.

Baca juga: Perbedaan Kegiatan Ekonomi di Daerah Pantai dan Pegunungan

Pemerasan pekerja dan produsen 

Kenaikan pendapatan kalangan elit dibandingkan pekerja biasa sangat timpang. Perusahaan di seluruh dunia terus menurunkan biaya tenaga kerja, dan membuat pekerja serta produsen mendapatkan semakin sedikit manfaat perkembangan ekonomi.

Penghindaran pajak

Pada saat kaum kapitalis menghindari pajak perusahaan, pihak yang paling dirugikan adalah negara berkembang dan kaum menengah kebawah.

Masyarakat ini yang paling membutuhkan sarana umum yang harusnya bisa didapatkan jika perusahaan kapitalis ini membayar pajaknya dengan benar.

Kaum kapitalisme dan peran kaum elit 

Kapitalisme kroni dan peran orang kaya raya (kapitalis) dalam ketimpangan ini. Tujuan dari perusahaan kapitalis ini adalah untuk memaksimalkan profit pemegang saham mereka.

Dengan kapitalisme kroni ini, usaha kecil menjadi kalah saing dan harus membayar lebih untuk barang dan jasa karena kekuatan monopoli perusahaan besar dan mereka yang memiliki hubungan dekat dengan pemerintah.

Penghindaran pajak dan pembelian politik

Membayar pajak sekecil mungkin adalah strategi utama untuk orang super kaya. Dikatakan bahwa banyak uang yang disembunyikan di luar pulau, hal ini merugikan negara karena pajak yang seharusnya mereka bayar menjadi berkurang.

Kaum ini juga memiliki pengaruh yang besar di pemerintahan bahkan dapat mengatur seluk beluk seleksi dan pemerintahan.

Baca juga: Kegiatan Ekonomi yang Dapat Dilakukan di Daerah Pantai

 

Referensi

  • World Economic Forum. (2012). "Global Risk Report 2012"
  • D. Hardoon, S. Ayele and R. Fuentes-Nieva. (2016). "An Economy for the 1%?. Oxford: Oxfam.
  • Oxfam International. n.d. An economy for the 99% | Oxfam International. 
  • P. Cohen. (2016). "A Bigger Economic Pie, but a Smaller Slice for Half of the U.S". New York Times.
  • Nguyen Tran Lam. (2017). "Even It Up: How to tackle inequality in Vietnam". Oxford: Oxfam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Skola
Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com