Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Koloid dan Sifatnya

Kompas.com - 09/05/2022, 19:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Koloid merupakan sistem dispersi yang terdiri dari partikel kecil suatu zat yang disebut fase atau medium pendispersi 

Baik fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berbentuk padat, cair, atau gas. Sistem dispersi koloid bersifat heterogen.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, koloid adalah campuran heterogen yang terbentuk dari zat yang tersebar (terdispersi) ke dalam zat lainnya (pendispersi). 

ukuran partikel koloid lebih besar dari atom tetapi terlalu kecil untuk dilihat mata yaitu sekitar cm hingga cm.

Zat yang dilarutkan dalam koloid tidak larut layaknya dalam campuran homogen, namun tersebar menjadi partikel-partikel ke dalam zat pelarut atau pendispersinya.

Baca juga: Contoh Campuran: Homogen, Heterogen, Suspensi, dan Koloid

Berikut jenis-jenis koloid yang dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yaitu: 

  • Emulsi cair

Emulsi cair adalah koloid yang fase zat terdispersinya dan fase zat pendispersinya sama-sama cair. Contoh dari emulsi cair adalah susu, minyak dalam air, dan mayonnaise.

  • Emulsi padat

Emulsi pada adalah koloid yang fase zat terdispersinya adalah cair, sedangkan fase zat pendispersinya adalah padat. Contoh emulsi padat adalah keju dan mentega.

  • Sol

Sol memiliki fase terdispersi padat dalam medium pendispersi cair yang tidak mudah berubah sifatnya.

Contoh sol adalah jeli, gelatin, dan darah. Minyak ikan bukan merupakan koloid jenis sol. 

  • Sol padat

Sol padat adalah koloid dengan fase zat terdispersi dan zat pendispersinya adalah sama-sama padat. 

Bedanya dengan sol terletak di medium pendispersinya. Jika sol padat mediumnya padat, sedangkan sol mediumnya cair.

Contoh sol padat adalah batu rubi, tanah, permata, dan kaca berwarna.

Baca juga: Sistem Koloid Liofil dan Liofob dan Perbedaannya

  • Aerosol padat

Aerosol padat adalah sistem koloid dengan fase zat terdispersinya padat, dengan medium pendispersinya yaitu gas. Contoh dari aerosol padat adalah debu, asap, dan asap rokok.

  • Aerosol

Aerosol memiliki fase terdispersi berupa cairan dan medium pendispersi berupa gas. Bedanya dengan aerosol padat terletak pada fase terdispersinya. Aerosol tidak bertahan lama, karena zat penyusunya mudah rusak oleh perubahan suhu dan tekanan udara di lingkungan. Contoh aerosol adalah awan, kabut, dan semprotan.

  • Busa cair

Busa cair adalah koloid yang fase zat terdispersinya adalah gas, sedangkan fase gas pendispersinya adalah cair. Contoh busa cair adalah busa sabun, krim kocok, dan krim cukur.

  • Busa padat

Busa padat adalah jenis koloid yang fase zat terdispersinya adalah gas, sedangkan fase zat pendispersinya adalah padat. Contoh busa padat adalah marshmellow, spons, dan batu apung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com