KOMPAS.com - Berdasarkan wujudnya, pasar dibagi menjadi dua, yakni pasar konkret dan pasar abstrak.
Dikutip dari buku Ekonomi Mikro (2020) karya Ahmad Syafii, dkk, pasar konkret adalah pasar yang memiliki wujud fisik. Artinya penjual dan pembeli bertemu secara langsung dan tatap muka untuk bertransaksi.
Dalam pasar konkret, pembeli bisa melihat secara langsung barang atau jasa yang dijual. Contohnya pasar swalayan dan pasar tradisional.
Dilansir dari buku Hukum Persaingan Usaha (Pemeriksaan Perkara Kartel) (2021) oleh Poernomowati, pasar abstrak adalah pasar di mana penjual dan pembeli tidak bertemu secara langsung.
Barang yang dijual dalam pasar ini bersifat abstrak. Transaksi biasanya dilakukan melalui telepon, email, internet, dan lain-lain. Contohnya online shop dan bursa efek.
Baca juga: Pasar Duopsoni: Pengertian dan Ciri-cirinya
Apakah perbedaan pasar konkret dengan pasar abstrak? Berikan contohnya!
Perbedaan pasar konkret dengan pasar abstrak bisa dilihat dari beberapa hal, yakni aktivitasnya, tujuan penjualan barang atau jasanya, cara pembayaran, serta waktu transaksi.
Berikut penjelasannya:
Dalam pasar konkret, penjual dan pembeli bertemu secara langsung. Karena barang atau jasa yang dijual memang bisa ditemui secara langsung.
Misalnya pasar tradisional. Dalam pasar ini, penjual menawarkan barang kebutuhan pokok, seperti sayur dan buah. Pembeli bisa melihat barangnya dan bertransaksi secara langsung.
Sementara dalam pasar abstrak, penjual dan pembeli tidak bertemu secara langsung. Begitu pula, dengan produk atau jasa yang dijual.
Contohnya online shop, di mana pembeli tidak berinteraksi secara tatap muka dengan penjual, serta tidak bisa melihat barangnya secara langsung.
Perbedaan pasar konkret dengan pasar abstrak bisa dilihat dari tujuan penjualan barang atau jasanya.
Umumnya pasar konkret menjual barang kebutuhan pokok, guna memenuhi kebutuhan hidup masyarakat luas.
Baca juga: Pengertian Pasar Berdasarkan Motif Beli dari Pelanggan
Misalnya toko kelontong. Toko ini menjual berbagai macam kebutuhan, mulai dari bahan masakan hingga makanan dan minuman ringan.
Sebaliknya, barang atau jasa yang dijual dalam pasar abstrak ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kelompok tertentu saja.
Contohnya pasar modal yang menjual saham, obligasi, dan reksa dana. Tiga produk ini bukanlah kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat luas. Sebab hanya kelompok tertentu saja yang membutuhkannya.
Cara pembayaran dalam pasar konkret dilakukan secara langsung. Misalnya lewat uang tunai, kartu debit, atau kartu kredit.
Sementara cara pembayaran dalam pasar abstrak tidak dilakukan secara langsung. Contohnya transfer uang atau melewati perantara.
Perbedaan pasar konkret dengan pasar abstrak adalah waktu transaksinya.
Dalam pasar konkret, waktu transaksinya jauh lebih cepat dan hanya membutuhkan sedikit waktu.
Misalnya di pasar tradisional. Pembeli melihat sayur dan buah, kemudian bertanya dan menawar harganya. Seusai mencapai kesepakatan harga, pembeli akan membayar. Setelah itu, transaksi selesai.
Baca juga: Pasar Monopolistik: Pengertian dan Ciri-Cirinya
Sebaliknya, waktu transaksi dalam pasar abstrak jauh lebih lama.
Contohnya, pembeli melihat produk di online shop, bertanya soal ketersediaan stok, lalu membeli barangnya, dan kemudian mentransfer uang ke penjual. Barang dikirim, dan pembeli harus menunggu beberapa hari untuk menerimanya. Setelah itu transaksi selesai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.