Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Distorsi Pesan dalam Komunikasi

Kompas.com - 26/02/2022, 12:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.comDistorsi pesan menjadi salah satu penyebab utama mengapa komunikasi tidak berjalan efektif. Baik dalam konteks komunikasi interpersonal, kelompok, maupun organisasi, distorsi pesan sangat mungkin terjadi.

Contoh distorsi pesan dalam komunikasi, Andi berbicara kepada Linda bahwa dia akan menunda rencana keberangkatannya ke Bali selama beberapa hari karena acara mendadak.

Namun, karena ada distorsi pesan, Linda menangkap pesan Andi bahwa dia tidak jadi berangkat ke Bali.

Apa yang dimaksud dengan distorsi pesan dalam komunikasi?

Pengertian distorsi pesan

Menurut Nilam Widyarini dalam buku Membangun Hubungan AntarManusia (2009), distorsi adalah perubahan makna pesan dari yang dimaksudkan pengirim pesan atau komunikator.

Maksudnya, terjadi perubahan makna pesan yang ditangkap oleh komunikan terhadap pesan yang dimaksudkan sebenarnya oleh komunikator.

Baca juga: Gangguan Teknis, Semantik, dan Psikologis dalam Proses Komunikasi

Dalam contoh di atas, Andi menyampaikan pesan bahwa dia berniat menunda keberangkatannya ke Bali.

Namun, Linda justru menangkap bahwa Andi tidak jadi pergi ke Bali. Berarti ada perubahan makna pesan yang ditangkap Linda dari pesan yang dimaksudkan Andi sebenarnya.

Penyebab distorsi pesan

Dikutip dari jurnal Distorsi Pesan dalam Perpustakaan (2015) karya Abdul Karim Batubara, dalam komunikasi, distorsi pesan bisa terjadi ketika berbicara atau saat mendengar.

Ketidakjelasan penggunaan kata dan tidak mendengar dengan baik, menjadi faktor penyebab utama terjadinya distorsi pesan. Sebab itu, komunikan maupun komunikator hendaknya saling mendengar satu sama lain dan berbicara dengan jelas dalam menyampaikan pesan.

Munculnya distorsi pesan dalam komunikasi merupakan salah satu sumber konflik. Kesalahan dalam menangkap pemaknaan pesan membuat seseorang memiliki persepsi berbeda terhadap isi pesan yang sebenarnya.

Akibatnya, konflik tidak dapat dihindari dan pada akhirnya mengganggu relasi sosial antara satu sama lain.

Oleh karena itu, dalam berkomunikasi, hendaknya kita mau selalu mendengar dengan baik apa pesan yang disampaikan lawan bicara.

Begitu pula ketika berbicara, kita harus mengungkapkan dan menggunakan kata yang jelas atau mudah dimengerti, agar pesannya dapat tersampaikan dengan baik kepada lawan bicara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com