Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Proses Komunikasi Politik?

Kompas.com - 23/02/2022, 09:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.comKomunikasi politik adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan bermuatan politik.

Secara garis besar, proses komunikasi politik tidak berbeda jauh dengan komunikasi pada umumnya. Karena melibatkan komunikator, komunikan, pesan, media, dan pengaruh atau efek.

Proses komunikasi politik

Menurut Roso Prajoko dalam buku Komunikasi Politik dan Perilaku Golput (2020), proses komunikasi politik berfokus pada bagaimana komunikator (aktor politik) mengirimkan pesan yang disalurkan secara langsung maupun lewat media.

Penyaluran secara langsung, dilakukan dengan mendatangi langsung komunikan. Contohnya, penyuluhan dan pidato. Sedangkan, lewat media artinya menggunakan bantuan media, seperti koran, televisi, dan radio.

Proses komunikasi politik dimulai saat komunikator mengirimkan pesan bermuatan politik kepada komunikannya, yakni publik atau kelompok masyarakat tertentu.

Baca juga: Apa Tujuan Komunikasi Politik?

Setelah itu, komunikan akan mencerna pesan yang diterimanya. Tentu komunikator berharap ada efek tertentu pada diri komunikan. Efek itu tidak selalu terjadi langsung, melainkan butuh waktu.

Contoh efeknya, masyarakat paham bahwa pendidikan politik sangat penting, masyarakat memberi suara dalam PEMILU, dan lain sebagainya.

Lima unsur dalam proses komunikasi politik

Sebagai sebuah proses, komunikasi politik bisa dipahami setidaknya lewat lima unsur, yakni partisipan (aktor), pesan, saluran, situasi atau konteks, serta pengaruh atau efek.

Partisipan (aktor)

Dikutip dari buku Komunikasi Politik: Demokrasi, Media Massa, dan Pemilihan Umum di Indonesia (2021) karya Alfian Muhazir, partisipan dalam komunikasi politik adalah semua pihak yang terlibat dalam penyampaian serta penerimaan pesan.

Aktor komunikasi politik bisa perorangan, kelompok, organisasi, lembaga, bahkan pemerintah. Contohnya, partai politik, pejabat publik, organisasi pemuda, serikat pekerja, dan sebagainya.

Pesan

Sebuah proses komunikasi dikatakan sebagai komunikasi politik, apabila pesannya bermuatan atau berkaitan dengan politik. Misalnya, pesan politik untuk mengajak masyarakat aktif terlibat dalam PEMILU.

Saluran

Pemilihan saluran harus disesuaikan dengan pesan yang akan disampaikan. Kesesuaian saluran akan memengaruhi efektivitas penyampaian pesan.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Komunikasi Politik?

Sebagai contoh, komunikator politik menargetkan seluruh masyarakat Indonesia sebagai komunikannya, berarti media yang cocok digunakan adalah media penyiaran, media daring, dan media cetak.

Dalam hal ini, media massa dikenal sebagai saluran komunikasi politik yang paling banyak digunakan. Selain media massa, saluran juga bisa berupa organisasi atau institusi politik.

Situasi atau konteks

Komunikasi politik harus dilaksanakan sesuai konteks atau situasinya. Contoh, partai politik sering mengirimkan pesan politik kepada masyarakat ketika kampanye (konteks politik).

Pengaruh atau efek

Dilansir dari buku Media Baru dalam Komunikasi Politik (Komunikasi Politik di Dunia Virtual) (2018) oleh Yusrin Ahmad Tosepu, efek komunikasi politik yang diharapkan adalah terciptanya pemahaman mengenai sistem pemerintahan serta partai politik.

Dari proses komunikasi politik yang berlangsung, efek atau pengaruhnya bisa berbeda. Namun, secara umum, efek yang diharapkan adalah komunikannya menjadi paham mengenai isi pesan dan akhirnya bertindak sesuai isi pesannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com