KOMPAS.com - Jurnalisme bencana membahas bagaimana media meliput dan memberitakan bencana kepada publik. Mulai dari tata cara pencegahan hingga pemulihan pascabencana.
Bisa dikatakan, jurnalisme bencana menjadi salah satu genre baru jurnalistik yang berperan penting bagi media-media di Indonesia. Praktik jurnalisme ini memang dikhususkan membahas atau memberitakan informasi mengenai kebencanaan.
Jurnalisme bencana adalah bagaimana media cetak, elektronik, maupun daring memberitakan bencana. Jurnalisme bencana merupakan salah satu bahasan penting dalam jurnalistik, karena Indonesia adalah negeri rawan bencana.
Dilansir dari Book Series Jurnalisme Kontemporer: Etika dan Bisnis dalam Jurnalisme (2021) oleh Febri Nurrahmi, dkk, ketika bencana terjadi, media massa berperan sangat besar dalam menyampaikan informasi mengenai apa, mengapa, dan bagaimana bencana itu terjadi.
Intinya, praktik jurnalisme bencana dilakukan dengan meliput dan melaporkan informasi kebencanaan kepada masyarakat. Tidak hanya ketika bencana terjadi, melainkan dari pencegahan hingga upaya pemulihan pascabencana.
Baca juga: Jurnalisme Warga: Pengertian dan 5 Bentuk Aktivitasnya
Fungsi jurnalisme bencana yang paling utama adalah menyajikan berita yang dapat membantu pihak berwenang dan masyarakat dalam upaya menanggulangi bencana.
Dikutip dari jurnal Optimalisasi Komunikasi Bencana di Media Massa sebagai Pendukung Manajemen Bencana (2016) karya Donna Asteria, berikut tiga fungsi jurnalisme bencana:
Jurnalisme bencana seharusnya tidak hanya membahas soal dampak dan kronologis bencana. Namun, juga harus mendidik masyarakat mengenai kejadian bencana.
Hal ini bisa dilakukan lewat pemberitaan fakta bencana, agar dapat menjadi pembelajaran bagi pihak berwenang dan masyarakat di masa yang akan datang.
Praktik jurnalisme bencana harus mengedepankan nilai humanisme sosial, dengan mengungkap data dan fakta yang akurat.
Baca juga: Jurnalisme Investigasi: Pengertian dan 5 Elemen Pentingnya
Supaya pemberitaan mengenai kebencanaan itu bisa menjadi pendidikan sosial bagi seluruh masyarakat, baik korban atau publik, tentang hikmah atau pembelajaran yang bisa didapatkan dari peristiwa bencana.
Fungsi jurnalisme bencana adalah memberitakan atau menyiarkan peristiwa bencana. Namun, seharusnya pelaporan itu tidak sampai menyakiti atau melukai perasaan korban bencana, yang dapat mengakibatkan patah semangat atau lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.