Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri Khas Puisi Rakyat

Kompas.com - 24/01/2022, 08:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Gurindam

Puisi rakyat jenis gurindam berisikan sebuah ajaran yang berkaitan dengan budi pekerti dan nasihat keagamaan. Untuk baris pada gurindam disebut sebagai syarat dan akibat.

Gurindam yang terkenal di Indonesia adalah Gurindam 12 ciptaan Raja Ali Haji. Gurindam berbeda dengan pantun dan syair. 

Ciri-ciri dari gurindam:

  • Berisi dua baris
  • Setiap barus terdiri dari 10-14 suku kata
  • Setiap baris memiliki rima yang sama
  • Merupakan kesatuan utuh
  • Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
  • Baris kedua berisi jawaban, akibat, atau masalah
  • Isinya biasanya berupa nasihat atau filosofi hidup

Contoh: 

Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama. (gurindam 12 pasal 1)

Ciri Kebahasaan teks puisi rakyat 

Dalam menulis sebuah pantun, syair, dan gurindam, kita biasa memperhatikan  ciri – ciri kebahasaan sebagai berikut:

  • Penggunaan kalimat perintah 

Kalimat yang ada dalam teks puisi rakyat berisikan maksud memberi perintah. Contoh: Jagalah Kebersihan!

Baca juga: Unsur-unsur Puisi dan Memilah Unsur Pembangun Puisi

  • Penggunaan kalimat saran

Kalimat yang menyertainya berisikan saran atau masukan. Contoh: Sebaiknya kamu belajar dahulu.

  • Penggunaan kalimat ajakan

Kalimat teks puisi rakyat menggunakan isi yang memiliki maksud mengajak untuk melakukan atau memiliki kecendruangan terhadap sesuatu. Contoh: Marilah kita bersedekah setiap hari.

  • Penggunaan kalimat seru

Kalimat yang menggunakan ekspresi rasa. Baik Haru, kagum, heran, senang, dan sebagainya. Contoh: Alangkah indah kampung nenek ini.

  • Penggunaan kalimat larangan

Kalimat yang isinya mendorong seseorang untuk menghindari atau mencegah sesuatu. Contoh: Jangan selalu berprasangka buruk paada orang lain!

  • Penggunaan kojungsi

Konjungsi atau kata hubung. Adapun kata hubung yang biasanya ada pada puisi rakyat adalah konjungsi tujuan, konjungsi sebab, konjungsi akibat, dan konjungsi syarat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com