KOMPAS.com - Pentingnya umpan balik dalam komunikasi adalah menentukan keberlanjutan proses komunikasi. Umpan balik juga berperan penting untuk membantu seseorang memahami apa yang sedang dikomunikasikan.
Keberadaan umpan balik (feedback) dalam komunikasi sering dipahami sebagai jawaban, respons, atau tanggapan dari penerima pesan (komunikan) terhadap pesan yang dikirim komunikator.
Menurut Bonaraja Purba, dkk dalam buku Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar (2020), umpan balik (feedback) adalah informasi yang diterima sebagai bentuk respons pesan yang telah dikirimkan sebelumnya.
Feedback bisa berupa verbal (lewat kata-kata dan bahasa) maupun nonverbal (lewat gerak-gerik tubuh, raut wajah, dan isyarat). Selain itu, feedback juga bisa berbentuk positif maupun negatif.
Umpan balik penting dalam komunikasi karena menjadi penentu apakah sebuah proses komunikasi akan berlanjut atau berhenti.
Dikutip dari buku Konsep dan Aplikasi Ilmu Komunikasi (2017) karya Ratu Mutialela Caropeboka, umpan balik (feedback) terjadi saat komunikator dan komunikan secara bergantian mengirimkan serta menerima pesan.
Baca juga: Pengertian Komunikator dan Komunikan dalam Komunikasi
Selain menjadi penentu keberlanjutan komunikasi, umpan balik juga membantu memelihara terjalinnya komunikasi terbuka yang lebih efektif.
Bisa dikatakan bahwa umpan balik merupakan dasar untuk melihat apakah proses komunikasinya efektif atau tidak. Komunikasi dikatakan efektif jika komunikator dan komunikan mencapai kesamaan makna.
Adanya umpan balik juga membuat komunikator dan komunikan memahami pesan komunikasi apa yang sedang dikirimkan serta diterima. Sehingga prosesnya pun berjalan lancar, efektif, dan gangguan (noise) bisa diminimalisir.
Kesimpulannya, ada tiga alasan utama pentingnya umpan balik dalam komunikasi, yakni: