Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknik Pewarnaan Keramik dengan Glasir

Kompas.com - 16/12/2021, 13:51 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis


KOMPAS.comKeramik merupakan kerajinan bahan lunak yang terbuat dari tanah liat. Pewarna pada kerajinan keramik yang terbuat dari campuran kuarsa kapur dan oksida pewarna besi atau tembaga disebut dengan glasir.

Apakah sebenarnya glasir itu? Menurut Glen C. Nelson dalam buku berjudul Ceramics A Potter’s Handbook (1986), glasir adalah cairan sustensi butiran mineral kecil yang diterapkan dengan cara penuangan, pengkuasa, pencelupan, penyemprotan pada permukaan keramik.

Nelson kemudian menjelaskan bahwa setelah glasir diterapkan dan kering. Maka, keramik akan dibakar hingga kandungan di dalamnya memeleh dan membentuk lapisan kaca pada keramik.

Dilansir dari Visual Arts Cork, glasir juga digunakan untuk mewarnai keramik menggunakan berbagai pigmen warna berbasis mineral. Keramik yang dilapisi glasir selain indah, juga menjadi lebih tahan air. 

Baca juga: Kerajinan Keramik: Pengertian dan Teknik Pembuatannya

Bahan pembuatan glasir

Berikut adalah bahan-bahan glasir yang digunakan untuk mewarnai keramik:

Kuarsa

Kuarsa atau silika merupakan bahan utama pembuatan glasir. Silika memiliki bentuk kristal yang kemudian akan membentuk lapisan kaca pada keramik. Selain silika, dapat juga digunakan boraks, titania, dan fosfat.

Alumina

Alumina madalah bahan pengeras atau pengental yang dapat meningkatkan viskositas glasir. Menurut Y. M. V. Hartono dalam buku Bahan Mentah untuk Pembuatan Keramik (1983), bahan pengental yang biasa digunakan adalah kaolin, hematit, dan juga okside krom.

Flux

Flux atau bahan pelebur adalah bahan yang bertujuan menurunkan suhu lebur glasir akan lebih mudah melekat pada keramik. Contoh flux adalah timbal oksida, timbal oksida, kapur, feldspar, dan dolomit.

Baca juga: Arti Kode H, HB, dan 2B pada Pensil

Bahan perwarna

Bahan terakhir dari glasir adalah bahan pewarna. Bahan pewarna tidak hanya mewarnai glasir, namun juga berfungsi sebagai flux dan alumina. Contoh bahan pewarna glasir adalah hematit, oksida kobalt, oksida tembaha, nikel, dan timah putih.

Teknik pewarnaan glasir

Ada banyak teknik pewarnaan keramik menggunakan glasir. Glasir merupakan cat bagi keramik yang tidak hanya menambah warna, namun juga lapisan tipis kaca yang berkilauan.

Layaknya cat, glasir bisa dibubuhkan pada keramik engan cara mencelupkan, menuangkan, menyemprotkan, memercikan, menyikat, dan juga dilukis selayaknya lukisan.

Ada dua jenis pewarnaan glasir pada keramik berdasarkan pembakarannya, yaitu pembakaran langsung dan tidak langsung.

Pembakaran langsung

Pembakaran langsung adalah teknik pewarnaan keramik dengan cara membubuhkan glasir pada keramik mentah sebelum dibakar. Setelah diglasir, barulah keramik dibakar seperti biasa hingga glasir menghasilkan warna dan juga lapisan kaca.

Baca juga: Teknik Kerajinan Bahan Lunak

Pembakaran tidak langsung

Pembakaran tidak langsung adalah teknik pewarnaan dan pembakaran keramik secara bertahap. Menurut Nurhadi Rangkuti, dkk dalam Buku Panduan Analisis Keramik (2008) keramik dibakar terlebih dahulu sampai setengah matang, barulah pengglasiran dilakukan.

Setelah dibubuhkan glasir, keramik kemudian didiamkan agar glasir kering. Barulah, keramik dibakar kembali hingga keramik dan glasir matang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com