Teknologi ramah lingkungan cenderung aman bagi kehidupan alam dan tidak mengemisikan polusi berbahaya yang merusak lingkungan.
Baca juga: Ciri-ciri Lingkungan Sehat
Bumi diisi oleh 70 persen air, namun sebagian besar merupakan air asin yang tidak dapat dikonsumsi. Dilansir dari National Geographic, hanya 2,5 persen dari total air di bumi yang merupakan air segar dan hanya 1 persen yang mudah diakses karena sisanya merupakan gletser atau ladang salju.
Artinya dari semua air di bumi, seluruh umat manusia hanya berbagi 1 persen air untuk diminum dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga kita memiliki kewajiban untuk menghemat penggunaan air bagi kebaikan lingkungan juga orang lain.
Kita memiliki kewajiban untuk menghemat penggunaan bahan bakar, terutama bahan bakar fosil yang suatu hari akan habis.
Menghemat bahan bakar tidak hanya menghemat penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor, melainkan juga gas dan listrik.
Baca juga: Kewajiban terhadap Tuhan yang berhubungan dengan Lingkungan Sekolah
Karena sebagian besar listrik diproduksi menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak, gas, dan batu bara.
Melansir dari Millennium Alliance for Humanity and Biosphere, diperkirakan minyak bumi akan habis pada 2052, gas alam akan habis pada 2060, dan batu bara akan habis pada tahun 2090.
Sehingga kita wajib menghemat listrik juga bahan bakar lainnya. Penghematan bahan bakar juga artinya mengemisikan lebih sedikit gas karbon dioksida ke atmosfer dan membantu mengurangi pemanasan global.
Kita juga dapat mulai menggunakan energi alternatif untuk menjaga lingkungan. Energi alternatif cenderung melimpah (dapat diperbaharui) dan juga ramah lingkungan.
Contohnya adalah penggunaan briket dari eceng gondok, panel surya, dan juga pembangkit listrik tenaga angin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.