KOMPAS.com - Dalam akuntansi, istilah akrual mengacu pada salah satu metode akuntansi untuk pencatatan laporan keuangan. Metode ini sangat berguna, khususnya dalam mencatat pembayaran atau pendapatan yang belum bisa diterima.
Selain akrual, ada akuntansi kas. Keduanya berbeda dari segi pencatatan laporannya. Akuntansi kas hanya mengakui pendapatan apabila sudah mendapat pembayaran tunai. Begitu pula, dengan pengeluaran, hanya akan diakui jika sudah dilakukan pembayaran tunai.
Lalu, bagaimana dengan akuntansi akrual?
Mengutip dari buku Investopedia: Cara Mudah Memahami Istilah Investasi (2010) karangan Jack Guinan dan diterjemahkan oleh Yanto Kusdianto, dalam bahasa Inggris, akuntansi akrual dikenal dengan istilah accrual accounting.
Akuntansi akrual adalah metode akuntansi untuk pencatatan laporan keuangan ketika transaksi terjadi. Transaksi dicocokkan dengan pendapatan dan biaya di periode waktu tertentu ketika transaksi selesai, kemudian dibandingkan dengan pembayaran yang telah dilakukan atau diterima.
Dalam penggunaan metode ini, akuntansi akrual bisa dilakukan dengan mengombinasikan perhitungan transaksi di periode yang sedang berlangsung dengan periode yang akan datang. Tujuannya agar perusahaan mengetahui gambaran kondisi keuangan terkini.
Baca juga: Definisi Akuntansi Manajemen dan Manfaatnya bagi Perusahaan
dua jenis akun yang ada pada pembukuan akrual adalah
Melansir dari situs Corporate Finance Institute, terdapat dua jenis akun yang ada pada pembukuan akrual, yaitu:
Dalam bahasa Indonesia, accrued revenues diartikan sebagai pendapatan yang masih harus dibayar. Artinya pendapatan atau aset yang masih belum diterima. Perusahaan memberi jasa atau produk, namun dilakukan secara kredit.
Disebut juga beban yang masih harus dibayar, yang berarti kondisi saat perusahaan membeli barang secara kredit dan mencatatnya sebagai kewajiban di buku besar, dan mengakui kewajibannya ini kepada kreditur. Accrued expenses meliputi:
Baca juga: 4 Profesi Akuntansi dan Tanggung Jawab Pekerjaannya
Beberapa contoh akuntansi akrual, sebagai berikut:
Pada bulan Desember, perusahaan A menyediakan jasa konsultasi sebesar Rp 5.000.000. Perusahaan tersebut memperbolehkan kliennya untuk membayar dalam jangka waktu 30 hari kemudian. Artinya tidak ada pendapatan senilai Rp 5.000.000 yang diperoleh perusahaan A.
Klien akan membayar sejumlah biaya tersebut di bulan Januari. Sehingga dalam akuntasi akrual, pencatatan transaksi di laporan laba rugi bulan Desember, perusahaan A akan mencatat seluruh transaksi pendapatannya. Sedangkan pada laporan neraca 31 Desember, perusahaan A akan mencatat piutang usaha senilai Rp 5.000.000.
Pada bulan Desember, perusahaan B mengeluarkan sejumlah biaya untuk listrik dan air, sebesar Rp 10.000.000. Meteran tidak akan membaca pemakaiannya hingga 1 Januari, namun akan ditagih pembayarannya pada 15 Januari. Perusahaan B diharuskan membayar tagihannya pada 1 Februari.
Dalam akuntansi akrual, biaya atau pengeluaran dicatat di laporan laba rugi, dengan melaporkan perkiraan biaya senilai RP 10.000.000. Sedangkan pada laporan neraca 31 Desember, kewajiban utang tagihan listrik dan air juga akan dicatat senilai Rp 10.000.000.
Baca juga: Pengertian Accrued Expense dan Accrued Revenues dalam Jurnal Akuntansi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.