Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lagu Daerah Lampung

Kompas.com - 25/05/2021, 12:34 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

Neliasari dalam skripsi berjudul Estetika dalam Cangget Agung Adat Lampung Pepadun (2017) menyebutkan naik pepadun adalah upacara kenaikan takhta, seseorang yang diberi gelar diharapkan dapat dan mampu menjalankan kewajibannya sebagai contoh bagi lingkungannya.

Lagu cangget agung bermakna kenaikan takhta dan pernikahan seseorang harus dibarengi dengan pemenuhan tanggung jawab, dan juga mengajak muda-mudi Lampung untuk melestarikan adat istadat sebagai identitas daerah mereka.

  • Lagu Seminung

Lirik lagu Seminung:

Seminung dikala dibi (seminung di sore hari)
Cahyani kuning gegoh emas (sinarnya kuning seperti emas)
Cukutni hampaghan mata (kakinya terlihat oleh mata)
Tebingni ngejutko hati (tebingnya mengejutkan hati)
Manuk-manuk behamboghan (burung-burung berterbangan)
Dija dudi ghagom bepantun (di sana-sini ahli berpantun)
Ngeghasako angin seminung (merasakan angin seminung)
Ceghita jak zaman saka (cerita sejak jaman dulu)
Segala huma di zaman timbal (semua ladang pada jaman dulu)
Tanom tumbuh tuwoh mak buhantagha (tumbuh hidup tak bersekat)
Seminung sikop dilingkaghi wai (seminung cantik dikelilingi oleh air)
Kughnia Tuhan Mahakuasa (karunia Tuhan Mahakuasa)

Makna lagu Seminung:

Lagu Seminung adalah lagu yang menceritakan keindangan alam Gunung Seminung, yang berada di Lampung Barat.

Baca juga: Jibeak Awieo dan Lalan Belek, Lagu daerah di Bengkulu

Dalam lirik lagu disebutkan bahwa Smining dikelilingi oleh air, hal ini merajut pada Danau Ranau. Danau Ranau adalah danau yang terdapat di gunung Seminung, sekaligus merupakan Danau terbesar kedua yang dimiliki oleh Pulau Sumatera.

Dalam lagu Seminung digambarkan kekayaan alam Gunung Seminung yang terdapat banyak ladang, burung-burung, angin yang berembus, dan segala macam tumbuhan yang merupakan karunia Tuhan. Sehingga lagu tersebut mengajak msyarakat untuk bersyukur atas kekayaan alam daerah Lampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com