Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senjata Tradisional Sulawesi Tenggara

Kompas.com - 21/05/2021, 11:00 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sulawesi Tenggara merupakan rumah bagi berbagai suku bangsa seperti Suku Tolaki, Suku Wawonii, Suku Muna, Suku Wolio, Suku Wakatobi, Suku Kamaru, Suku Lasalimu, dan suku bangsa lainnya yang datang ke Sulawesi Tenggara.

Sulawesi Tenggara memiliki senjata tradisional yang lahir dari kebudayaan suku-suku di dalamnya seperti parang taawu, keris dan tombak Meantulu Tiworo, dan keris Arung Palakka.

  • Parang Taawu

Parang Taawu adalah senjata tradisional Sulawesi Tenggara yang berbentuk bilah panjang bermata satu. Bilah parang taawu tipis dan melebar dari pangkal ke ujungnya yang kemudian melancip seperti bentuk segitiga siku-siku.

Amirul Mu’minin dalam skripsi berjudul Perancangan Game Petualangan Haluoleo dengan Konten Lokal Sulawesi Tenggara (2018) menyebutkan bahwa Parang taawu atau pade taawu adalah senjata pusaka bertuah (memiliki roh di dalamnya) dari Suku Mekongga yang hidup di daerah Kolaka, Sulawesi Selatan.

Baca juga: Senjata Tradisional Kandik Bali

Karena merupakan pusaka, parang taawu tidak bisa digunakan oleh sembarang orang. Parang taawu hanya bisa digunakan oleh para Raja dan tamalaki (panglima perang dan kepala adat) Suku Mekongga pada saat peperangan terjadi.

  • Keris dan Tombak Meantu’u Tiworo

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Meantu Tiworo adalah seorang pembesar di Kerajaan Liya yang bertugas untuk mengamankan serta mengatur hasil tani rakyat di pesisir pantai.

Dalam menjaga pesisir pantai Kerajaan Liya (bagian Kesultanan Buton), Menatu’u Tiworo menggunakan keris dan tombaknya yang sakti.

Menurut legenda yang berdar di Sulawesi tenggara, tombak milik Meantu’u Tiworo dapat menghancurkan kapal bajak laut yang berniat jahat hanta dengan ditancapkan saja ke laut.

Hingga saat ini keris dan tombak tersebut masih disimpan di Benteng Liya, desa Liya Togo, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi tenggara.

Baca juga: Sundu dan Klewang, Senjata Tradisional NTT

  • Keris Arung Palakka

Keris Arung Palakka atau keris La Makkawa adalah senjata tradisional Sulawesi Tenggara yang merupakan pusaka kerajaan.

Keris Arung Palalka berbentuk seperti keris jawa yang bilah bermata duanya berlekuk-lekuk. Bedanya keris Arung Palakka dilapisi dengan emas dan dihiasi oleh batu permata. Gagang dan sarungnya dihiasi oleh berbagai ukiran khas Kerajaan Buton.

Keris Arung Palakka seperti namanya, adalah miliki Arung Palakka yang merupakan seorang Sultan Kerajaan Bone.

Arung Palakka sangatlah dihormati rakyat Bone karena kesaktian dan kepedualiannya terhadap rakyat.

Muhammad Idris Patarai dalam buku berjudul Arung Palakka Sang Fenomenal (2016) Arung Palakka tumbuh sebagai tawanan perang, membentuk pribadi yang prihatin pada rakyat Bone yang diperbudak oleh Gowa.

Baca juga: Parang Salawaku dan Tombak, Senjata Tradisional Maluku

Arung Palakka menggunakan keris La Makkawa dalam setiap peperangan membela Bone di sepanjang hidupnya.

Keris La Makkawa sangatlah sakti karena dapat membunuh musuh Arung Palaka hanya dengan sekali goresan. Sehingga keris Arung Palakka menjadi senjata turun-temurun bagi Raja Kesultanan Buton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com