Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Banjar Khas Kalimantan Selatan

Kompas.com - 05/05/2021, 20:08 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suku Banjar merupakan salah satu subsuku yang mendiami Kalimantan Selatan sebagai kampung halamannya. Suku Banjar merupakan suku percampuran antara Suku Dayak bukit dengan Suku Melayu suku-suku lainnya yang mendatangi Kalimantan Selatan.

Nama banjar memiliki arti meletakkan pancing untuk menangkap ikan, cocok dengan orang Suku Banjar yang pada umumnya menangkap ikan dan bertani untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Suku Banjar Kalimantan Selatan memiliki dua jenis rumah adat yaitu Rumah Bumbungan Tinggi dan Rumah Gajah Baliku.

Keduanya dipengaruhi oleh percampuran budaya dari imigran yang masuk ke Kalimantan Selatan. Hingga saat ini kedua rumah tersebut masih bisa ditemukan dan ditinggali oleh pemiliknya.

Karakteristik Rumah Banjar

Pada umumnya rumah banjar memiliki karakteristik yang serupa. Rumah Banjar adalah rumah panggung yang terbuat dari kayu dengan ketinggian sekitar 1,5 hinga 2,5 meter diatas permukaan tanah.

Dilansir dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia, atap Banjar menjulang dengan kemiringan 45 derajat, atap bagian depan disebut sindang langit dan atap bagian belakang disebut hambin awan.

Baca juga: 65 Nama Tari di Indonesia dan Asal Daerahnya

Pada dasarnya, rumah banjar berbentuk persegi panjang dengan dua buah anjungan disebelah kanan dan kiri rumah. Rumah dilengkapi dengan tangga dengan jumlah anak tangga ganjil.

Dahliani dalam jurnal berjudul Eksistensi Rumah Tradisional Banjar Sebagai Identitas Kawasan Bersejarah di Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin menyebutkan Rumah Banjar memiliki dua buah pintu atau pintu kembar yang keduanya dibatasi dengan dinding penghalang bernama tawing halat.

Rumah Banjar dibuat dengan kayu ulin, merupakan kayu yang sangat kuat sehingga disebut dengan kayu besi. Rumah Bubungan Tinggi dibuat dengan konstruksi yang bertujuan agar bisa berdiri kokoh dalam waktu yang sangat lama.

Ira Mentayani dalam jurnal Analisis Asal Mula Arsitektur Banjar, menjelaskan bahwa kunci konstruksinya adalah elemen tiang, balok watun, dan balok pengaku yang saling mengikat dan mengkakukan. Sehingga rumah tersebut dapat bertahan hingga lebih dari satu abad.

Jenis-jenis Rumah Banjar

Rumah Banjar memiliki banyak jenis yaitu: Rumah Bubungan Tinggi, Rumah Gajah Baliku, Rumah Gajah Manyusu, Rumah Balai Laki, Rumah Balai Bini, Rumah Palimasan, Rumah Palimbangan, Rumah Anjung Surung, Rumah Tadah Alas, dan Rumah Joglo.

  • Rumah Bubungan Tinggi

Wafuirul Aqli dalam jurnal berjudul Anatomi Bubungan Tinggi Sebagai Rumah Tradisional Utama dalam kelompok Rumah Banjar, menyebutkan bahwa Rumah Bubungan Tinggi merupakan rumah istana bagi Sultan Banjar yang dihuni oleh Raja beserta para pangerannya.

Baca juga: Souraja, Rumah Adat Sulawesi Tengah

  • Rumah Gajah Baliku

Rumah Gajah Baliku adalah rumah yang hampir mirip dengan bubungan tinggi namun lantainya tidak berjenjang dan ruang tamunya tidak menggunakan atap sindang langit. Rumah Gajah Baliku diperuntukan untuk keluarga kerajaan.

  • Rumah Gajah Manyusu

Rumah Gajah manyusu adalah rumah yang diperuntukan untuk para Nanang Kesultanan Banjar. Nanang merupakan bangsawan keturunan adipati, pahlawan Kesultanan Banjar, juga wanita keturunan kerjaan yang menikah dengan rakyat jelata.

  • Rumah Balai Laki

Rumah Balai Laki merupakan rumah yang diperuntukan bagi para mantri (jabatan dengan keahlian khusus) dan juga para pengawal Sultan Banjar yang semuanya adalah laki-laki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com