Dilansir dari Museum of Ontario Archaeology, penelitian arkeologi dibagi menjadi empat tahapan besar, yaitu:
Pada tahap ini arkeolog akan berusaha memperoleh gambaran tentang potensi data di daerah situs arkeologi. Tahap ini juga dilakukan dengan mempelajari peta serta catatan bersejarah yang berkaitan dengan situs tersebut.
Pengumpulan data juga meliputi proses survei atau pengamatan di daerah situs arkeologi. Selain survei, pengumpulan data juga sering dilakukan dengan ekskavasi atau penggalian tanah secara sistematik.
Baca juga: Etnografi dalam Ilmu Antropologi
Setelah tahap pertama, data yang dikumpulkan biasanya berbentuk artefak (benda arkeologi peninggalan bersejarah), ekofak (benda yang menjadi bagian kehidupan manusia yang tidak mengalami perubahan), dan atau fitur (benda arkeologi yang tidak bisa dilepaskan dari situs arkeologi).
Pada tahap kedua, data harus dikategorikan ke dalam kelompok yang telah ditentukan. Contohnya diberi penomoran dan diinventarisasikan sesuai dengan kategorinya. Pengkategorian ini bertujuan untuk memudahkan proses analisis data di tahap berikutnya.
Seusai data diolah, tahap selanjutnya ialah dianalisis. Tahapan analisis dilakukan dengan mencari hubungan atau keterkaitan antara temuan data. Keterkaitan ini bisa dilihat dari teknik pembuatan, ukuran, warna, hiasan, bekas pemakaian ataupun hal lainnya.
Proses analisis data memakan waktu yang cukup lama, karena bisa jadi temuan data tersebut sudah banyak yang rusak. Proses ini juga membutuhkan kesabaran dan ketelitian yang luar biasa dalam mengamati setiap detail-nya.
Tahap terakhir ialah pelaporan dan publikasi data. Pelaporan berarti bentuk pertanggungjawaban dari sisi akademisnya. Sedangkan untuk publikasi data bertujuan untuk memberi tahu kepada masyarakat tentang hasil temuan dan analisisnya.
Publikasi data bisa dilakukan lewat penerbitan buku dan atau jurnal. Selain itu, juga bisa dilakukan dengan melaksanakan pameran publikasi foto dan video .
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.