KOMPAS.com - Pulau Jawa termasuk dalam jajaran pulau terbesar di Indonesia dan dunia. Pulau ini juga dikenal dengan jumlah penduduknya yang tinggi.
Sejarah Pulau Jawa di Indonesia sangatlah panjang. Mulai dari menjadi pusat kerajaan Hindu-Buddha, kesultanan Islam, hingga menjadi wilayah kekuasaan pemerintahan Hindia Belanda.
Sebelum semua peristiwa bersejarah itu terjadi di Pulau Jawa. Pulau ini sudah terbentuk akibat peristiwa vulkanik dan tektonik akibat tumbukan dua lempeng besar, yakni lempeng Indo-Australia dengan lempeng Benua Eurasia.
Tahukah kamu bagaimana proses terbentuknya Pulau Jawa?
Menurut Hubert Forestier dalam buku Ribuan Gunung, Ribuan Alat Batu: Prasejarah Song Keplek, Gunung Sewu, Jawa Timur (1998), proses pembentukan Pulau Jawa dimulai pada periode Oligosen dan Miosen.
Oligosen merujuk pada skala waktu geologi yang terjadi sekitar 34 hingga 23 juta tahun yang lalu. Sedangkan Miosen merujuk pada skala waktu geologi yang berlangsung 23,03 hingga 5.332 juta tahun yang lalu.
Para ahli mengatakan Pulau Jawa terbentuk akibat adanya aktivitas vulkanik dan tektonik. Proses pembentukan ini tidak terjadi dalam waktu semalam atau beberapa tahun saja, namun lewat proses alam secara bertahap dari tahun ke tahun.
Baca juga: Lempeng Tektonik dan Jenisnya di Indonesia
Dalam buku 100: Lebih dari Satu Juta Tahun yang Lalu Mereka Menemukan Pulau Jawa (1990) karya Toni Djubiantono, dkk, Busur Kepulauan Sunda atau Busur Sunda menjadi cikal bakal terbentuknya Pulau Jawa.
Perlu diketahui, busur ini merupakan busur vulkanik yang tidak hanya membentuk Pulau Jawa. Namun, juga turut membentuk Pulau Sumatra, Selat Sunda dan Kepulauan Nusa Tenggara.
Sekitar zaman Oligosen, Busur Kepulauan Sunda mulai mengalami pergerakan dari arah barat Sumatera hingga ke Flores. Gerakan ini terus terjadi hingga zaman Miosen.
Kemudian pada zaman Miosen, Pulau Jawa mulai terbentuk dengan adanya rangkaian pegunungan berapi yang lebih mengarah ke selatan.
Pada akhir zaman Pliosen (sekitar dua juta tahun yang lalu) dan awal zaman Pleistosen bawah (sekitar 700 ribu tahun yang lalu), terbentuknya bagian timur Pulau Jawa mulai terlihat jelas.
Adanya aktivitas vulkanik dan tektonik saat itu menyebabkan terbentuknya rangkaian gunung berapi besar. Bahkan tidak sedikit gunung berapi tersebut masih aktif hingga saat ini.
Tidak hanya membentuk rangkaian pegunungan berapi, aktivitas vulkanik dan tektonik tersebut juga mengakibatkan munculnya perbukitan, yang hingga saat ini menjadi salah satu ciri umum pemandangan alam di Pulau Jawa.
Baca juga: Mengenal Tujuh Benua
Dilansir Kompas.com, para ahli mengatakan jika Pulau Jawa, Pulau Sumatera, serta Pulau Kalimantan dulunya menyatu dan membentuk daratan Sunda Besar. Terpisahnya Pulau Jawa dan Pulau Sumatera terjadi karena adanya aktivitas pergerakan lempeng bumi.