Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restrukturisasi Ekonomi Gorbachev: Latar Belakang, Ciri dan Dampaknya

Kompas.com - 22/03/2021, 13:01 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat menjabat jadi Presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev meluncurkan perestroika atau yang lebih dikenal dengan restrukturisasi politik dan ekonomi.

Program restrukturisasi politik dan ekonomi ini diluncurkan pada 1985 dan diterapkan pada 1987. Dalam menjalankan perestroika-nya, Mikhail Gorbachev membuat dua kebijakan ekonomi besar.

Kebijakan pertama ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan kedua difokuskan untuk penanaman modal, tujuannya untuk meningkatkan basis teknologi dan ekonomi di Uni Soviet.

Latar belakang restrukturisasi ekonomi dan politik

Saat menyampaikan pidato pertamanya di St. Petersburg, atau Leningrad saat itu, pada 1985, Gorbachev mengkritik sistem ekonomi Uni Soviet. Ia menganggap sistem ekonomi yang diterapkan sama sekali tidaklah efisien.

Baca juga: Sejarah Runtuhnya Uni Soviet (1991)

Mikhail Gorbachev melihat adanya kekurangan pada sistem ekonomi yang lama. Ia beranggapan jika sistem ekonomi ini berdampak buruk pada hasil produksi serta tidak memperhatikan kepuasan konsumen.

Sebagai salah satu negara yang makmur dengan kekayaan sumber daya alamnya. Pertumbuhan ekonomi Uni Soviet dipandang cukup lambat, bahkan pernah mengalami krisis ekonomi yang sangat parah.

Hal inilah yang melatarbelakangi munculnya perestroika atau restrukturisasi ekonomi dan politik oleh Mikhail Gorbachev. Harapannya sistem ekonomi Uni Soviet kian membaik dan dapat menyamai kekuatan ekonomi negara Barat.

Menurut Basa Alim Tualeka dalam buku 25 Pemimpin Hebat (2012), saat restrukturisasi ekonomi dijalankan, Gorbachev berupaya untuk membuat jalannya birokrasi menjadi lebih efisien serta praktis.

Selain itu, lewat kebijakannya ini, Gorbachev juga berupaya untuk memberantas korupsi yang telah berlangsung sejak lama serta memperbaiki hubungan luar negeri, khususnya dengan Amerika Serikat.

Baca juga: Perjanjian Damai Perang Dunia II

Ciri restrukturisasi ekonomi dan politik

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, perestroika atau restrukturisasi ekonomi dan politik oleh Gorbachev ini lebih menekankan pada pertumbuhan ekonomi Uni Soviet. Maka kebijakan ekonomi yang dibuatnya lebih berfokus pada bidang ekonomi.

Contohnya ialah meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan bidang pertanian, meningkatkan kualitas mutu barang hasil produksi serta memperbaiki sarana prasarana produksi (mesin, pengelolaan sumber daya, dan lain-lain).

Restrukturisasi ekonomi dan politik yang dijalankan Gorbachev memiliki lima ciri-ciri, yakni:

  1. Hilangnya sistem totaliter Uni Soviet
    Penghapusan Partai Komunis pada masa kepemimpinan Gorbachev juga turut menghapus sistem totaliter di Uni Soviet. Sehingga legalisasi atau pengesahan partai politik terbuka lebih lebar.
  2. Adanya kebebasan berbicara
    Kebebasan berbicara ini termasuk dalam glasnost atau transparansi. Hal ini sangat berdampak besar bagi perestroika atau restrukturisasi ekonomi dan politik. Salah satu contohnya ialah digunakan sebagai upaya pemberantasan korupsi di Uni Soviet.
  3. Penggunaan komputer dan teknologi meningkat
    Gorbachev menggalakkan peningkatan penggunaan komputer dan teknologi sebagai upaya menumbuhkan ekonomi di Uni Soviet. Contohnya dengan perbaikan mesin produksi, dan lain sebagainya.
  4. Adanya liberalisasi ekonomi besar-besaran
    Liberalisasi ekonomi ini diterapkan dengan mengurangi pembatasan perdagangan luar negeri serta membuka jalan lebar untuk investasi negara Barat.
  5. Pembebasan tahanan politik
    Ciri lain dari restrukturisasi ekonomi dan politik ialah Gorbachev membebaskan tahanan politik. Hal ini merupakan salah satu bentuk kebebasan berbicara yang digalakkan oleh Gorbachev.

Baca juga: Perjanjian Damai Pasca Perang Dunia 1

Dampak restrukturisasi ekonomi dan politik

Restrukturisasi yang dilakukan oleh Gorbachev sebenarnya membawa banyak perubahan positif bagi masyarakat Uni Soviet saat itu. 

Berikut beberapa perubahan atau dampak positif saat perestroika diterapkan oleh Gorbachev, dikutip dari BBC:

  1. Kebijakan glasnost yang hadir dalam bentuk kebebasan berbicara, berkembang sangat pesat di masyarakat Uni Soviet saat itu.
  2. Para tahanan yang dianggap membangkang kebijakan, dibebaskan.
  3. Penganiayaan terhadap gereja berhenti dan toleransi beragama mulai diterapkan.
  4. Sistem kejujuran dalam Pemilu mulai diperkenalkan pada 1989.
  5. Warga Uni Soviet diperbolehkan untuk bepergian ke negara barat.
  6. Perubahan konstitusional pada awal 1990 melegalkan adanya pembentukan partai politik oposisi.
  7. Pengurangan persenjataan nuklir oleh negara adidaya militer serta penghapusan rudal nuklir jarak pendek.
  8. Hubungan dengan negara Barat makin terjalin dengan baik. Salah satunya dengan Amerika Serikat.

Baca juga: Dampak Perang Dunia I bagi Indonesia di Berbagai Bidang

Walau menghasilkan banyak perubahan positif, namun sebagian orang menganggap jika program restrukturisasi ekonomi dan politik ini mengalami kegagalan besar.

Gorbachev dianggap gagal memperbaiki sistem perekonomian Uni Soviet. Alih-alih berkembang pesat, kondisi ekonominya justru makin merosot. Tidak hanya itu, kegagalannya ini juga menuai kritikan pedas dari warga masyarakatnya serta melemahkan kekuatan Uni Soviet.

Dilansir dari History, salah satu dampak negatif terbesarnya ialah banyak negara Blok Timur yang memutuskan untuk meninggalkan komunisme serta banyak negara Republik dalam Uni Soviet yang menuntut kemerdekaan.

Kegagalan ini menandai berakhirnya kekuasaan Gorbachev. Ia mengundurkan diri pada 25 Desember 1991, tepatnya sehari sebelum Uni Soviet dibubarkan.

Perestroika atau reformasi yang dijalankan oleh Gorbachev ini berhasil mengakhir Perang Dingin. Atas jasanya ini, Mikhail Gorbachev diberi nobel perdamaian pada 1990.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com