KOMPAS.com - Tembok Berlin adalah salah satu tujuan wisata yang memiliki nilai sejarah di Jerman. Pada akhir Perang Dunia II, Kota Berlin di Jerman terbagi menjadi dua yaitu Barat dan Timur yang diduduki oleh Uni Soviet. Kedua pihak tersebut mengalami perang dingin dalam waktu yang cukup lama.
Penduduk Jerman Timur kemudian banyak yang melarikan diri ke Barat karena tidak setuju dengan pemerintahan komunis di Timur.
Puluhan ribu penduduk yang merupakan dokter, insinyur, teknisi, guru, dan sebagainya melarikan diri ke Barat sehingga mengurangi sumber daya pekerja terampil di Timur.
Khawatir terus kehilangan penduduk, Jerman Timur memblokade jalan ke Barat. Dilansir dari History, pada malam 12 Agustus 1961 akses ke Barat ditutup oleh kawat berduri dan pada 15 Agustus 1961 pagar tersebut diganti dengan beton yang kemudian dikenal sebagai tembok Berlin.
Baca juga: Peristiwa Reunifikasi Jerman (1990)
Runtuhnya tembok Berlin diawali oleh kedudukan blok komunis yang melemah dan mulai goyah dalam perang dingin.
Dilansir dari TIME, Gunter Schabowski, pejabat partai Berlin Timur dalam konferensi pers mengatakan bahwa relokasi permanen akan segera dilakukan melalui semua pos pemeriksaan perbatasan Jerman Timur ke Jerman Barat.
Pada malam setelah pernyataan Gunter Schabowski keluar, kerumunan massa bergerak melewati gerbang tembok Berlin membuat para penjaga kewalahan dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Baca juga: Sejarah Runtuhnya Uni Soviet (1991)
Tembok Berlin runtuh tanggal 9 November 1989 berarti telah terbuka jalan menuju Jerman Barat. Jutaan penduduk baik dari Jerman Barat dan Jerman timur bertemu dengan kerabatnya yang terpisah.
Euforia berupa tangisan dan teriakan kebebasan menggema di Berlin, mengingat ratusan orang telah ditembak mati karena mencoba menyebrangi tembok Berlin.
Penduduk yang bersuka cita merobohkan Tembok Berlin dengan palu dan pahat. Runtuhnya tembok Berlin adalah simbol keruntuhan blok komunis dan juga berakhirnya perang dingin. Sehingga Jerman yang pemerintahannya terbagi-bagi kembali menyatu ke dalam satu negara Jerman lagi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.