Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulos, Pakaian Adat Sumatera Utara

Kompas.com - 16/02/2021, 16:45 WIB
Ari Welianto

Penulis

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Ulos tidak dapat dipisahkan dari kehidupan orang Batak. Setiap Ulos memiliki raksa. Raksa mempunyai arti sifat, keadaan, fungsi dan hubungan dengan hal atau benda tertentu.

Dalam pandangan suku Batak, ada tiga unsur yang mendasarkan dalam kehidupan manusia, yaitu darah, nafas, dan panas.

Baca juga: Peran Pelajar untuk Mengisi Kemerdekaan

Dua unsur terdahulu adalah pemberian Tuhan, sedangkan unsur ketiga tidaklah demikian. Panas yang diberikan matahari tidaklah cukup untuk menangkis udara dingin dipemukiman suku Batak, lebih-lebih lagi diwaktu malam.

Ulos jika dipakai laki-laki bagian atas disebut hande-hande, bagian bawah disebut singkot, sebagai penutup kepala disebut tali-tali, bulang-bulang atau detar.

Ketika dipakai perempuan bagian bawah disebut haen, dipakai hingga batas dada. Untuk menutup punggung disebut hoba-hoba dan dipakai berupa selendang disebut ampe-ampe, untuk tutup kepala disebut saong.

Jika seorang wanita menggendong anak, Ulos yang digunakan disebut parompa dan penutup punggung disebut hohop-hohop.

Motif Ulos

Kain Ulos memiliki berbagai motif. Tiap motif memiliki filosofi yang dalam bagi masyarakat Batak.

Baca juga: Bentuk Es Batu Setelah Dimasukkan ke dalam Air Panas

Berikut beberapa motif Ulos:

  • Ulos Radigup

Ulos Radigup adalah kain tenun yang mempunyai posisi atau derajat tertinggi diantara kain tenun lainnya. Di mana pembuatan kain tenun tersebut mempunyai kesulitan yang tinggi.

Pada kain Ulos Radigup mempunyai 3 bagian, 2 sisi ditenun dalam waktu yang sama dan 1 sisi bagian tengah ditenun sendiri dengan motif yang rumit.

Untuk motifnya terlihat seperti lukisan hidup. Filosofi kain tersebut melambangkan kehidupan dan doa restu untuk kebahagiaan dalam kehidupan.

  • Ulos Antakantak

Ulos Antakantal biasanya digunakan oleh orang tua sebagai selendang untuk melayat orang yang meninggal. Ada juga yang dipakai sebagai kain lilit untuk acara menari di Adat Batak.

  • Ulos Ragihotang

Ulos Ragihotang sering diberikan kepada sepasang pengantin yang sedang melaksanakan pesta adat. Pada Ulos tersebut mempunyai makna bahwa orang tua pengantin perempuan telah merestui anak gadisnya telah disunting oleh laki-laki yang disebut Hela (menantu).

Baca juga: Daftar Pakaian Adat di Indonesia

  • Ulos Ragi Huting

Ulos Ragi Huting sudah jarang digunakan. Dulu, ulos ini sering digunakan oleh para gadis dengan dililitkan didada sebagai pertanda bahwa gadis perawan Batak Toba yang beradat.

  • Ulos Sibolang

Ulos Sibolang merupakan kain ulos sebagai tanda duka cita. Biasanya masyarakat Batak menggunakan ulos tersebut ketika sedang mengalamin sebuah duka dari keluarga dekat yang telah meninggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com