Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Topeng Cirebon

Kompas.com - 09/02/2021, 16:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

Kondisi tersebut membuat banyak seniman tari mengembangkan seni topeng di kampung masing-masing. Sejak itulah, tari Topeng berkembang di kalangan masyarakat.

Baca juga: Daftar Pakaian Adat di Indonesia

Penokohan tari Topeng

Pada tari Topeng Cirebon ada berbagai tokoh yang digunakan dalam setiap pertunjukkan. Kelima jenis topeng tersebut dikenal dengan nama Panca Wanda (lima rupa).

Berikut penokohan tari Topeng:

  • Panji

Panji merupakan sebuah penggambaran dari sebuah jiwa yang halus.

Di mana meliputi Panji Sepuh, Panji Anom, Gunung sari, atau Raton.

  • Pamindo (Samba)

Pamindo adalah topeng anak-anak yang berwajah ceria, lucu, dan lincah.

  • Patih (Tumenggung)

Patih menggambarkan orang dewasa yang berwajah tegas, berkepribadian, dan bertanggung jawab.

Baca juga: Biografi Mohammad Hatta, Wakil Presiden Indonesia Pertama

  • Klana (Rahwana)

Klana merupakan topeng yang menggambarkan sesorang yang sedang marah dan penuh hawa nafsu.

  • Rumyang

Rumyang merupakan wajah yang menggambarkan seorang ramaja.

Ciri khas tari Topeng

Tari Topeng memiliki ciri khas pada gerakan. Di mana pada gerakan tangan dan tubuh yang gemulai, sementara iringan musiknya didominasi oleh kendang dan rebab yang dilakukan para wiyaga.

Dilansir dari situs Indonesia.go.id, penari sendiri adalah dalang dari cerita tari tersebut. Keunikan lainnya adanya proses pewarisan keahlian tari topeng dari generasi tua kepada yang lebih muda.

Pada tutup kepalanya yang berwujud tekes atau gambuh, untuk muka ditutup dengan kedok.

Baca juga: Penerapan Sila Ketiga dalam Kehidupan Sehari-hari

Punggung tersampir mongkrong atau kerudung, yaitu sehelai kain yang dihias dengan warna keemasan dan sulaman benang warna-warni.

Seiring dengan perkembangan zaman, topeng Cirebon kemudian memiliki bentuk serta penyajiannya yang spesifik dengan menampilkan beberapa jenis tarian berbeda disesuaikan dengan kedok yang digunakan.

Tari topeng Cirebon tidak hanya dipentaskan di hajatan kampung-kampung, ritual Keraton Cirebonan maupun pergelaran di daerah-daerah. Bahkan hingga ke berbagai negara.

Topeng Cirebon merupakan tarian yang sakral. Untuk menari tarian tersebut dperlukan laku puasa, pantang, semedi, yang hingga sekarang masih dipatuhi oleh dalang topeng di daerah Cirebon.

Bahkan sebelum melakukan pertunjukkan harus didahului persediaan sajian. Sajian tersebut sebagai lambang dualisme dan pengesaan.

Baca juga: Ciri-ciri Planet di Tata Surya

Sajian-sajian tersebut seperti bedak, sisir, cermin yang merupakan lambang perempuang. Di mana didampingi cerutu atau rokok sebagai lambang lelaki.

Ada juga bubur merah lambang dunia manusia dan bubur putih lambang dunia atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com