Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Musik Keroncong

Kompas.com - 29/01/2021, 16:03 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Musik keroncong merupakan genre musik yang lahir dari perpaduan budaya Barat serta Timur. Genre musik ini cukup digemari oleh masyarakat Indonesia.

Awal mula kepopuleran musik keroncong adalah pada awal abad ke-20. Saat itu belum ada metode perekaman musik atau industri rekaman.

Dilansir dari situs Indonesia.go.id, walau industri rekaman belum muncul namun saa itu musik keroncong populer lewat berbagai pentas yang diselenggarakan.

Pentas musik keroncong kala itu sangat menarik perhatian masyarakat dari berbagai kalangan untuk membeli tiket dan menonton pertunjukannya.

Saat itu musik keroncong lebih dikenal sebagai tradisi musik rakyat dari Kampung Tugu. Karena disesuaikan dengan lokasi penemuannya, yakni di Kampung Tugu.

Pada awal penemuannya, musik keroncong menjadi primadona masyarakat peranakan Indo-Eropa kelas bawah. Musik yang dibawakan dengan gitar besar, gitar kecil, seruling, piul, dan rebana berhasil memikat hati mereka.

Baca juga: Sejarah Musik Dangdut

Lukisan yang menggambarkan keluarga Mardjiker. Mardjiker adalah kelompok etnis dari wilayah jajahan Portugis yang dibawa ke Indonesia.Wikimedia Commons Lukisan yang menggambarkan keluarga Mardjiker. Mardjiker adalah kelompok etnis dari wilayah jajahan Portugis yang dibawa ke Indonesia.
Dari Mestizos ke Betawi

Konon katanya musik keroncong pertama kali dibawa oleh orang Mestizos ke Tanah Betawi, pada 1661. Siapakah orang Mestizos?

Mestizos merupakan orang yang memiliki keturunan pelaut Portugis yang akhirnya menikah dengan penduduk lokal dan menjadi koloni.

Orang Mestizos kala itu membuat tradisi musik khas yang membuat mereka bernostalgia tentang keseharian, kesulitan serta kebahagiaan mereka.

Kreativitas warga Kampung Tugu saat membuat tradisi musik khas, akhirnya menciptakan tiga jenis gitar yang diberi nama Jitera, Prunga serta Macina. Jitera adalah sebutan untuk gitar yang besar, Prunga sebutan untuk gitar yang sedang serta Macina sebutan untuk gitar yang kecil.

Ketika memainkan ketiga gitar tersebut akan muncul suara 'krong-krong' serta 'crong-crong'. Bunyi gitar inilah yang menjadi awal mula penamaan musik keroncong.

Baca juga: Sejarah Musik Gambang Kromong

Tradisi musik khas dan penciptaan tiga alat musik ini memunculkan pertunjukan ansambel yang menjadi cikal bakal lahirnya musik keroncong, yang saat itu dinamai Krontjong Toegoe.

Mengutip dari situs Dewan Kesenian Jakarta, musik keroncong mulai disebarkan pada abad ke-20, dari Batavia hingga ke Soerabaja atau Surabaya.

Musik keroncong saat itu digunakan sebagai lagu pengiring dalam pentas teater komedi yang membawakan kisah dari Timur Tengah.

Hingga saat ini, musik keroncong tetap menjadi primadona masyarakat Indonesia dan masih terus diminati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com