Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Betang, Rumah Adat Kalimantan Tengah

Kompas.com - 21/01/2021, 13:30 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Rumah adat Betang merupakan salah salah rumah khas di Pulau Kalimantan, tepatnya di Provinsi Kalimantan Tengah.

Sama halnya dengan rumah Radakng atau rumah Panjang di Pontianak, Kalimantan Barat, rumah Betang juga merupakan tempat tinggal masyarakat Dayak.

Rumah Betang banyak tersebar di daerah hulu sungai yang menjadi tempat tinggal kebanyakan suku Dayak.

Dikutip dari buku Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya (2013) karya Pram, rumah Betang adalah rumah adat khas Kalimantan yang terdapat di berbagai penjuru Kalimantan, terutama di daerah hulu sungai yang biasanya menjadi pusat pemukiman suku Dayak.

Bentuk rumah Betang

Bentuk dan ukuran rumah Betang bervariasi di berbagai tempat. Ada rumah Betang yang mencapai panjang 150 meter dan lebar hingga 30 meter.

Baca juga: Rumah Panjang, Rumah Adat Provinsi Kalimantan Barat

Umumnya rumah Betang dibangun berbentuk panggung dengan ketinggian tiga hingga lima meter dari permukaan tanah.

Tingginya bangunan rumah Betang tersebut untuk menghindari datangnya banjir pada musim penghujan yang mengancam daerah-daerah di hulu sungai di Kalimantan.

Beberapa unit pemukiman bisa memiliki rumah Betang lebih dari satu buah, tergantung dari besarnya rumah tangga anggota komunitas hunian tersebut.

Setiap rumah tangga (keluarga) menempati bilik (ruangan) yang disekat-sekat dari rumah Betang yang besar tersebut.

Keunikan rumah Betang

Hampir semua bangunan Rumah Betang terbuat dari kayu yang kuat dan tergolong tahan lama, tidak mudah rapuh.

Baca juga: Sejarah Suku Tidung, Kerabat Suku Dayak

Kayu yang digunakan umumnya kayu ulin, di mana kayu ulin merupakan kayu yang sangat kuat dan tahan lama.

Karena mampu bertahan terhadap perubahan iklim dari musim hujan hingga musim panas.

Dikutip sari situs Indonesia.go.id, ada tiga tujuan dari suku Dayak membentuk rumah Betang dengan arsitektur berbeda dari kediaman lazimnya.

Berikut tiga tujuan tersebut:

  • Untuk menghindari kerugian akibat banjir. Secara umum, suku Dayak banyak bermukim di hulu sungai yang kapan saja dapat berisiko banjir jika air pasang.
  • Mencari keselamatan dari binatang buas yang masih banyak berkeliaran di hutan Kalimantan.
  • Agar aman dari orang-orang jahat ingin menggangu sebab bentuk Rumah Betang begitu besar dan megah.

Rumah betang.DOK INDONESIA.TRAVEL Rumah betang.
Makna rumah Betang

Budaya rumah Betang merupakan cerminan mengenai kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari orang Dayak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com