Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarat Air yang Layak Dikonsumsi

Kompas.com - 08/01/2021, 15:02 WIB
Silmi Nurul Utami,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Air adalah kebutuhan pokok bagi seluruh makhluk hidup. Tanpa adanya air, makhluk hidup tidak akan bertahan.

Tahukan kamu bahwa manusia dapat bertahan berhari-hari tanpa makanan, namun bisa mati jika tidak minum air selama tiga hari?

Namun tidak semua air dapat diminum, ya. Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan, syarat air yang dapat diminum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat. Berikut penjelasannya:

  • Tidak Berwarna

Air yang berwarna mengindikasikan bahwa air tersebut telah tercemar oleh berbagai macam zat yang dapat menimbulkan warna.

Air berwarna pekat dan berbau sebaiknya tidak dikonsumsi karena dapat menyebabkan penyakit. Namun jika air keruh, air dapat dibiarkan hingga kotorannya mengendap ke dasar, kemudian air direbus terlebih dahulu untuk dikonsumsi.

Baca juga: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Air Bersih

  • Tidak Berbau

Air yang berbau menandakan bahwa air tersebut telah tercemar. Air yang berbau busuk atau belerang berarti telah tercemar bakteri dari limbah rumah tangga.

Air yang berbau apek berarti tercemar oleh jamur ataupun ganggang dari tangki air yang kotor.

Sedangkan air yang berbau seperti bahan obat, berarti telah tercemar limbah kimia seperti pestisida ataupun terlalu banyak mengandung disinfektan.

Air yang berbau bisa disaring menggunakan filter karbon untuk memusnahkan pencemar berbahaya di dalamnya, sehingga air layak untuk dikonsumsi.

Ilustrasi minum airshark_749 Ilustrasi minum air

 

  • Tidak Mengandung Mikroorganisme Berbahaya

Mikroorganisme berbahaya dapat hidup di dalam air seperti Escherichhia coli (bakteri penyebab sakit perut dan diare), salmonella (bakteri penyebab demam, sakit kepala, dan diare), HAV (virus penyebab penyakit menular hepatitis A), Staphylococcus aureus (bakteri penyebab penyakit kulit MRSA), dan Leionella pneumophila (bakteri penyebab penyakit mematikan legionnaires).

Dilansir dari HealthLine, bakteri-bakteri tersebut dapat mati jika air dipanaskan pada suhu 65 derajat celcius hingga mendidih. Inilah mengapa kita harus merebus air keran sebelum meminumnya untuk menghindari mikroorganisme penyebab penyakit.

  • Tidak Berasa

Bagaimana jika manusia meminum air laut? Air laut adalah sumber daya yang melimpah karena menutupi 71 persen permukaan Bumi.

Namun kita tidak bisa meminum air laut karena kandungan garamnya yang tinggi sehingga tidak memenuhi syarat air layak dikonsumsi.

Dilansir dari How Stuff Works, jika kita meminum air laut yang asin, kandungan garamnya dapat membuat sel-sel tubuh kita pecah dan rusak.

Baca juga: Berkurangnya Ketersediaan Air Bersih

 

Untuk mencegahnya, ginjal akan bekerja ekstra menyaring garam air laut dan membuangnya melalui urin.

Namun garam dalam air laut sangatlah tinggi, sehingga ginjal membutuhkan lebih banyak air lagi untuk membantunya menyaring garam laut.

Inilah mengapa jika kita meminum air laut, bukannya merasa segar namun tubuh kita semakin merasa haus.

Semakin banyak mengonsumsi air laut, kita akan semakin haus dan jika dibiarkan terus terjadi sel-sel tubuh akan rusak menyebabkan gagalnya fungsi-fungsi organ tubuh.

  • Tidak Mengandung Logam Berat

Air dengan kandungan logam berat seperti tembaga, seng, dan timbal dapat menyebabkan kerusakan pada kulit, hati, ginjal, sistem saraf, bahkan memicu pertumbuhan sel tidak terkendali atau kanker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com