KOMPAS.com - Kerajaan Bali merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang mulai muncul pada awal abad ke-9 Masehi.
Keberadaan kerajaan Hindu-Buddha di Bali dapat ditelusuri melalui sumber-sumber prasasti, kitab Carita Parahyangan dan berita China.
Dalam kitab sejarah dinasti Tang, disebutkan bahwa terdapat sebuah kerajaan P’o-li (Bali) yang terletak di sebelah timur pulau Jawa.
Bidang politik dan pemerintahan
Dalam buku Sejarah Indonesia masa Hindu-Buddha (2013) karya Suwardono, informasi tentang raja-raja awal kerajaan Bali dapat ditemukan di Prasasti Sanur (913 Masehi). Prasasti Sanur dibuat oleh raja pendiri dinasti Warmadewa bernama Sri Kesari Warmadewa.
Baca juga: Keruntuhan Kerajaan Kediri
Dinasti Warmadewa tercatat memiliki 10 orang raja yang memerintah pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi. Berikut raja-raja dinasti Warmadewa di Bali :
Struktur pemerintahan kerajaan Bali masa dinasti Warmadewa memiliki kesamaan dengan struktur pemerintahan kerajaan Jawa.
Raja merupakan pimpinan tertinggi kerajaan Bali. Dalam menjalankan pemerintahannya, raja dibantu oleh badan penasehat pusat yang disebut dengan Panglapuan.
Baca juga: Runtuhnya Kerajaan Singasari
Kerajaan Bali menganut agama Hindu, Buddha, dan Animisme. Pada perkembangannya, masyarakat Bali melakukan akulturasi kepercayaan Hindu-Buddha dan Animisme.
Akulturasi antara Hindu-Buddha dan Animisme di kerajaan Bali dapat terlihat melalui bangunan-bangunan pura kuno yang mirip seperti punden berundak.
Selain itu, kepercayaan tentang dewa-dewa gunung, hutan dan laut yang berasal dari zaman sebelum Hindu juga masih dianut oleh masyarakat kerajaan Bali pada masa tersebut.
Masyarakat kerajaan Bali menganut sistem sosial kasta sesuai dengan agama Hindu. Sistem kasta dalam kerajaan Bali disebut dengan Caturwarna.
Masyarakat kerajaan Bali dibedakan menjadi 4 golongan yaitu, brahmana (pemuka agama), ksatria (tentara), waisya (pedagang dan petani), dan sudra (fakir, miskin, gelandangan).
Baca juga: Kerajaan Islam di Sulawesi
Kegiatan ekonomi utama masyarakat kerajaan Bali bertumpu pada sektor pertanian. Dalam buku Sejarah Nasional Indonesia Jilid 2 (2008) karya Marwati Djoenoed dan Nugroho Notosusanto, kesuburan tanah dari pulau Bali sangat berpengaruh terhadap majunya sektor pertanian masyarakat kerajaan Bali.
Selain bertumpu pada sektor pertanian, masyarakat Bali juga bertumpu pada sektor industri kerajinan. Masyarakat kerajaan Bali memiliki kepandaian membuat kerajinan dan perhiasan dari bahan emas dan perak, membuatperalatan rumah tangga, alat pertanian serta senjata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.