Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unsur-Unsur Teater Nusantara

Kompas.com - 14/12/2020, 16:00 WIB
Fidelis Dhayu Nareswari,
Ari Welianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teater Nusantara merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki ciri khas, keunikan, atau keindahan. 

Teater Nusantara muncul dari beragam suku, budaya, kepentingan, dan kebutuhan masyarakat. Sehingga masing-masing memiliki ciri khas dan unsur-unsurnya. 

Penyebab kemunculan teater Nusantara bermacam-macam karena disesuaikan dengan keadaan unsur daerah dan budayanya.

Dikutip dari buku Perkembangan Teater Modern dan Sastra Drama Indonesia (2004) karya Jacob Sumardjo, menyebutkan unsur-unsur teater rakyat yang pokok adalah cerita, pelaku, dan penonton.

Unsur cerita dapat diperpanjang atau diperpendek menurut respons dan suasana penonton. Cerita dibawakan dalam akting (pemeranan) atau dengan menari dan menyanyi.

Baca juga: Seni Teater Kontemporer: Pengertian dan Cirinya 

Para pelaku berkostum sesuai dengan referensi budaya masyarakat, meskipun tetap ada acuan terhadap tradisi lama.

Proses terjadinya atau munculnya teater tradisional di Indonesia sangat bervariasi dari satu daerah dengan daerah lainnya.

Hal tersebut disebabkan oleh unsur-unsur pembentuk teater tradisional itu berbeda-beda, tergantung kondisi, sikap budaya masyarakat, sumber, dan tata-cara di mana teater tradisional lahir.

Teater berkembang sesuai dengan perubahan-perubahan masyarakatnya. Masyarakat berubah atau menerima unsur-unsur budaya baru, maka teater juga menyesuaikan dengan perubahan.

Mengutip dari buku Analisis Drama & Teater (2012) karya H. Satoto, menuliskan unsur-unsur pada teater yang membangun kesatuan dan keutuhannya. 

Baca juga: Penjelasan dan Sejarah Seni Teater Nusantara

Berikut unsur-unsur teater Nusantara

  • Naskah Lakon

Naskah merupakan hasil proses penurunan dari teks aslinya. Tradisi penurunan teks akan menimbulkan banyak versi naskah baru.

Penghargaan yang sepantasnya diberikan atas sebuah naskah yang mengandung teks yang hendak dikaji bergantung pada tradisi yang mewujudkannya.

Oleh karena itu, perlu sekali meninjau naskah yang hendak dikaji dalam teksnya, termasuk tradisi penurunan teks.

Untuk keperluan pengkajian teks, supaya mendekati teks aslinya perlu membedakan 3 aspek sebagai berikut:

  • Asal atau terjadinya teks
  • Keturunannya sejak terjadi sampai sekarang
  • Penerapan atau penggunaannya sekarang

Baca juga: Seni Dekoratif: Pengertian, Fungsi, Jenis Motif

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com