Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan dan Sejarah Seni Teater Nusantara

Kompas.com - 08/12/2020, 18:45 WIB
Fidelis Dhayu Nareswari,
Ari Welianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seni teater merupakan salah satu jenis kesenian berupa pertunjukan drama yang dipentaskan di atas penggung.

Dikutip dari buku Seni Teater (2008) karya Eko Santosa, teater adalah sebuah kesenian yang menekankan pada seni pertunjukan yang dipertontonkan di depan orang banyak, misalnya ketoprak, ludruk, wayang, wayang wong, sintren, janger, mamanda, dagelan, sulap, akrobat, dan lain sebagainnya.

Dengan kata lain teater adalah visualisasi dari drama atau drama yang dipentaskan di atas panggung dan disaksikan oleh penonton.

Teater Nusantara mencakup seni pertunjukan teater tradisional dan teater modern yang berada di wilayah Nusantara. Di mana memiliki jenis teater Nusantara yang bervariasi. 

Teater berasal dari bahasa Yunani "theatron" yang memiliki arti tempat atau gedung pertunjukan. Kata "theatron" terbentuk dari kata "theaomai" yang memiliki arti melihat. 

Awalnya teater diartikan sebagai gedung tempat untuk menyaksikan pertunjukan. Kemudian berkembang sebagai tempat pertunjukkan di depan orang banyak.

Baca juga: Seni Dekoratif: Pengertian, Fungsi, Jenis Motif

Teater Nusantara 

Kesenian teater sudah sejak lama menjadi bagian dari kesenian tradisional Nusantara.

Perkembangan sejarah seni teater di Indonesia dibagi menjadi tiga, yaitu:

  • Teater Tradisional

Melansir Kasim Achmad (2006) dalam buku Mengenal Teater Tradisional di Indonesia, sejarah teater tradisional di Indonesia dimulai sejak sebelum Zaman Hindu.

Pada zaman tersebut, ada tanda-tanda bahwa unsur-unsur teater tradisional banyak digunakan untuk mendukung upacara ritual.

Teater tradisional merupakan bagian dari suatu upacara keagamaan ataupun upacara adat istiadat dalam tata cara kehidupan masyarakat kita.

Pada saat itu, yang disebut “teater”, sebenarnya baru merupakan unsur-unsur teater, dan belum merupakan suatu bentuk kesatuan teater yang utuh.

Baca juga: Gaya atau Corak Karya Seni Rupa Murni Indonesia 

Setelah melepaskan diri dari kaitan upacara, unsur-unsur teater tersebut membentuk suatu seni pertunjukan yang lahir dari spontanitas rakyat dalam masyarakat lingkungannya.

Proses terjadinya atau munculnya teater tradisional di Indonesia sangat bervariasi dari satu daerah dengan daerah lainnya.

Hal ini disebabkan oleh unsur-unsur pembentuk teater tradisional itu berbeda-beda, tergantung kondisi dan sikap budaya masyarakat, sumber dan tata-cara di mana teater tradisional lahir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com