Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Pembangunan Manusia: Konsep dan Dimensinya

Kompas.com - 08/12/2020, 15:03 WIB
Cahya Dicky Pratama,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Proses pembangunan yang dilakukan oleh setiap negara hendaknya mencakup seluruh aspek, termasuk pembangunan manusia. Pembangunan manusia penting untuk dilakukan demi mencapai kemakuran penduduk suatu negara.

Indikator keberhasilan suatu negara dalam proses pembangunan manusia dapat dilihat melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Dilansir dari laman resmi Badan Pusat Statistik, IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memeroleh pendapatan, kesehatan, dan pendidikan.

Selain itu, IPM juga digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara tergolong dalam negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang.

Baca juga: Dinamika Penduduk: Angka Kelahiran, Kematian, dan Perpindahan Penduduk

IPM pertama kali diperkenalkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990. Adapun manfaat IPM sebagai berikut:

  • IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat atau penduduk).
  • IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah atau negara.

Dimensi dasar IPM

Dalam buku Kebijakan Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia (2018) karya Yusniah Anggraini, dijelaskan bahwa IPM memiliki tiga dimensi yang digunakan sebagai dsar penghitungannya, yaitu:

  • Umur panjang dan hidup sehat

Umur panjang dan hidup sehat diukur dengan angka harapan hidup saat kelahiran. Angka harapan hidup mencerminkan usia maksimum yang diharapkan seseorang untuk bisa bertahan hidup.

Angka harapan hidup merupakan indikator penting dalam mengukur panjang umur. Panjang umur seseorang berkaitan dengan seberapa jauh masyarakat atau negara dengan penggunaan sumber daya yang tersedia berusaha untuk memperpanjang hidup atau umur penduduknya.

Baca juga: Faktor Penentu Kualitas Penduduk

Pada dasarnya, seseorang bisa bertahan hidup lebih lama jika dia sehat. Apabila dia menderita sakit, maka dia harus mengatur untuk membantu mempercepat kesembuhannya (datang ke fasilitas kesehatan) sehingga dia bisa bertahan hidup lebih lama.

Oleh sebab itu, pembangunan manusia belum berhasil apabila pemanfaatan sumber daya masyarakat tidak diarahkan pada pembinaan kesehatan agar dapat mencegah warga meninggal lebih awal dari yang seharusnya.

Dengan demikian, variabel harapan hidup ini, diharapkan dapat mencerminkan lama hidup sekaligus hidup sehat suatu masyarakat. Adapun indikator harapan hidup sebagai berikut:

  1. Angka kematian bayi
  2. Penduduk yang diperkirakan tidak mencapai usia 40 tahun
  3. Presentase penduduk dengan keluhan kesehatan
  4. Presentase penduduk yang sakit ”morbiditas”
  5. Rata-rata lama sakit
  6. Presentase penduduk yang melakukan pengobatan sendiri
  7. Presentase kelahiran yang ditolong oleh tenaga medis
  8. Presentase balita kekurangan gizi
  9. Presentase rumah tangga yang memiliki akses ke sumber air minum bersih
  10. Presentase rumah tangga yang menghuni rumah berlantai tanah
  11. Presentase penduduk tanpa akses terhadap fasilitas kesehatan
  12. Presentase rumah tangga tanpa akses terhadap sanitasi

Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Besarnya Penduduk Benua Asia dalam Bidang Ekonomi

  • Pengetahuan

Pengetahuan dalam hal ini tingkat pendidikan, merupakan unsur mendasar dari pembangunan manusia. Harkat dan martabat masyarakat akan meningkat apabila memiliki tingkat pengetahuan yang memadai.

Selain itu, tingkat pengetahuan yang tinggi akan membawa dampak pada peningkatan kesejahteraan karena masyarakat bisa memanfaatkan sumber daya alam secara signifikan.

Pembangunan manusia belum berhasil apabila masyarakat belum memiliki tingkat pengetahuan yang memadai.

Indikator pengetahuan ini diukur melalui angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, angka partisipasi sekolah, dan angka putus sekolah.

Baca juga: KB, Salah Satu Usaha Pemerintah untuk Menekan Tingkat Pertumbuhan Penduduk

  • Standar hidup layak

Dimensi dasar pembangunan manusia yang terakhir adalah standar hidup layak. Indikator standar hidup layak dapat dilihat dari daya beli masyarakat yang meliputi:

  1. Jumlah yang bekerja
  2. Jumlah pengangguran terbuka
  3. Jumlah dan presentase penduduk miskin
  4. PDRB riil per kapita

Daya beli atau Purchasing Power Parity (PPP) merupakan indikator ekonomi yang digunakan untuk melakukan perbandingan harga-harga riil antar wilayah.

Untuk mengukur dimensi standar hidup layak (daya beli), UNDP menggunakan indikator yang dikenal sebagai real GDP per capita adjusted.

Baca juga: Dampak Migrasi Penduduk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Skola
Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com