Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Instrumen Kebijakan Moneter

Kompas.com - 26/11/2020, 15:51 WIB
Cahya Dicky Pratama,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang berhubungan dengan pengendalian uang. Tujuan diterapkannya kebijakan moneter adalah untuk menstabilkan kondisi ekonomi, khususnya berkaitan dengan jumlah uang yang beredar.

Lembaga yang berhak menentukan dan menetapkan kebijakan moneter di Indonesia adalah Bank Indonesia selaku bank sentral. Dalam menerapkan kebijakan moneter, Bank Indonesia menggunakan beberapa instrumen.

Dalam buku Instrumen-Instrumen Pengendalian Moneter (2002) karya Ascarya, dijelaskan bahwa ada dua jenis intrumen kebijakan moneter, yaitu instrumen langsung dan tidak langsung. 

Instrumen langsung

Instrumen langsung adalah instrumen kebijakan moneter yang dapat secara langsung memengaruhi sasaran operasional yang diinginkan oleh bank sentral. Instrumen langsung terdiri dari beberapa kebijakan, yaitu:

  • Penetapan suku bunga

Penetapan suku bunga merupakan instrumen kebijakan langsung berupa penetapan tingkat suku bunga, baik untuk pinjaman maupun simpanan di dalam sistem perbankan.

Baca juga: Kebijakan Moneter: Definisi dan Tujuannya

Rancangan penetapan suku bunga bisa berupa suku bunga tetap atau kisaran antara suku bunga pinjaman dan simpanan. Keefektifan kebijakan terletak pada kredibilitas sistem penegakan dan pengawasannya.

  • Pagu kredit

Pagu kredit merupakan instrumen kebijakan langsung berupa penetapan jumlah kredit yang bisa disalurkan oleh perbankan.

Alasan kenapa kredit diatur jumlahnya karena bank sentral ingin mengendalikan jumlah uang yang beredar dengan secara langsung memengaruhi jumlah kredit domestik yang dapat disalurkan oleh perbankan.

Pagu kredit untuk suatu bank biasanya ditetapkan berdasarkan kuota. Sedangkan kuota setiap bank dapat didasarkan pada modal, simpanan, dan pinjamannya.

  • Rasio likuiditas

Rasio likuiditas merupakan instrumen kebijakan langsung yang digunakan bank sentral dengan mewajibkan bank-bank untuk memelihara surat-surat berharga atau mata uang tertentu dengan presentase tertentu pula.

Baca juga: Cadangan Devisa: Definisi, Bentuk, dan Sumbernya

Kebijakan ini berfungsi untuk menggalang dana yang dibutuhkan untuk pembiayaan anggaran pemerintah melalui penjualan surat-surat utang pemerintah kepada perbankan.

Instrumen tidak langsung

Instrumen tidak langsung adalah instrumen kebijakan moneter yang secara tidak langsung bisa memengaruhi sasaran operasional yang diinginkan oleh bank sentral. Instrumen tidak langsung terdiri dari beberapa kebijakan, yaitu:

  • Cadangan wajib minimum

Cadangan wajib minimum merupakan jumlah alat likuid minimum yang wajib dipelihara oleh bank. Ada dua jenis cadangan wajib minimum, yaitu cadangan primer dan cadangan sekunder.

Cadangan primer adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral yang mewajibkan bank-bank untuk memelihara sejumlah alat likuid sebesar presentase tertentu dari kewajiban lancarnya.

Kebijakan cadangan primer ini secara tidak langsung akan memengaruhi kemampuan bank dalam memberikan kredit dan memengaruhi tingkat suku bunga.

Sedangkan cadangan sekunder adalah kebijakan yang dikeluarkan bank sentral dengan mewajibkan bank-bank untuk memelihara sejumlah alat liquid tambahan di atas cadangan primer.

Baca juga: Penyebab Krisis Moneter di Indonesia

  • Fasilitas diskonto

Fasilitas diskonto merupakan fasilitas kredit yang diberikan bank sentral kepada bank-bank dengan jaminan surat-surat berharga. Tingkat diskonto (bunga) yang ditetapkan oleh bank sentral disesuaikan dengan arah kebijakan moneter.

Aapbila bank sentral menginginkan terjadinya kenaikan suku bunga, maka bank sentral bisa memberikan sinyal melalui kenaikan tingkat diskonto.

  • Operasi pasar terbuka

Dalam buku Bank dan Lembaga Keuangan Lain (2016) karya Bustari Muchtar, Rose Rahmidani, dan Menik Kurnia, dijelaskan bahwa operasi pasar terbuka dilaksanakan untuk memengaruhi likuiditas rupiah di pasar uang, yang pada akhirnya akan memengaruhi tingkat suku bunga.

Operasi pasar terbuka bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui penjualan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan intervensi rupiah.

Penjualan SBI dilakukan secara lelang sehingga tingkat diskonto yang terjadi benar-benar mencerminkan kondisi likuiditas pasar uang.

Baca juga: Krisis Moneter: Pengertian dan Dampaknya

Disisi lain, intervensi rupiah dilakukan oleh Bank Indonesia untuk menyesuaikan kondisi pasar uang, baik likuiditas maupun suku bunga.

  • Operasi valuta asing

Operasi valuta asing merupakan instrumen kebijakan tidak langsung yang bisa digunakan dalam operasi pasar terbuka, yaitu bank sentral melakukan kegiatan jual-beli valuta asing di pasar valuta asing untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar dan nilai tukar.

Contohnya, jika bank sentral membeli valuta asing, berarti bank telah menambah jumlah uang yang beredar. Selain itu, permintaan akan valuta asing yang naik bisa menyebabkan melemahnya nilai tukar mata uang domestik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com