KOMPAS.com - Struktur jaringan tumbuhan sangat kompleks dan setiap bagiannya memiliki manfaat. Sehingga tumbuhan digunakan sebagai model dalam perkembangan teknologi. Inilah beberapa teknologi yang terinspirasi dari tumbuhan:
Rasa penasaran membuat Mestral mempelajari bagaimana tanaman burrs dapat menempel pada bulu. Setelah dilihat dari mikroskop, tanaman burrs memiliki kaitan pada ujung durinya, membuatnya dapat menempel dengan baik.
Hal ini menginspirasinya untuk membuat Velcro, perekat yang dapat digunakan berkali-kali. Velcro digunakan pada tas, baju, dan bahan non logam lainnya.
Baca juga: 6 Fakta Unik dari Bunga Teratai
Daun teratai memiliki sifat yang superhydrophobic atau sangat anti air.
Efek lotus ini menginspirasi ilmuan untuk membuat cat yang bisa membuat suatu permukaan bersifat superhydrophobic. Penggunaan cat superhydrophobic membuat suatu material tahan lama, anti air, dan anti bakteri, serta dapat membersihkan dirinya sendiri.
Baca juga: Dongkrak Ekonomi, Jabar Ekspor Sayur hingga Kaktus
Kaktu merupakah tanaman yang dapat tumbuh dengan baik walaupun berada pada lingkungan yang sangat kering seperti gurun.
Kaktus dapat tumbuh di gurun bukan karena tidak membutuhkan air, namun kaktus dapat menyimpan air dan mengurangi penguapan oleh stomatanya.
Sensor ini dapat mendeteksi keberadaan cahaya. Salah satu contoh adalah lampu yang dapat menyala otomatis saat gelap dan mati saat terang. Penggunaan sensor cahaya pada lampu dapat menghemat energi listrik.
Baca juga: Lockdown Corona Bikin Panel Surya Bekerja Lebih Baik, Kok Bisa?
Tumbuhan dapat membuat makanan dan menghasilkan energinya sendiri dari cahaya Matahari. Cahaya Matahri ditangkap oleh klorofil dan diubah menjadi oksigen dan energi.
Dilansir dari Phys.org, pada proses fotosintesis cahaya masuk, elektron bergerak melintasi membran dan tidak pernah kembali. Dalam fotosintesis elektron selalu berjalan satu jalur, membuat tumbuhan sangat efisien dalam mengubah energi Matahari.
Dari proses fotosintesis inilah ilmuan terinspirasi untukmenciptakan panel surya. Dilansir dari Live Science, partikel foton dari cahaya Matahari menumbuk panel surya dan memberikan energi pada elektron.
Energi ini membuat listrik mengalir pada semikonduktor panel surya, kemudian listrik ini bisa disimpai dalam baterai atai accu.
Baca juga: Teknologi Filter Hasilkan Air Minum Sehat
Para ilmuan menemukan bahwa penyaringan bakau sangat luar biasa dan mulai mengembangkan filter air yang terinspirasi oleh akar bakau yang disebut dengan membran biomimetik.
Dilansir dari Water Tech Online, membran biomimetik untuk penyaringan air dapat menyaring polusi air dan juga menghilangkan garam dalam air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.