Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Penggunaan Zat Adiktif bagi Kesehatan

Kompas.com - 25/11/2020, 14:50 WIB
Silmi Nurul Utami,
Rigel Raimarda

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahukah kamu mengapa narkotika dan psikotropika penggunannya diatur oleh pemerintah?

Tidak hanya di Indonesia, di seluruh belahan dunia, narkotika diregulasi meskipun berbeda-beda regulasinya.

Ini karena penggunaan zat adiktif memberikan banyak dampak pada masalah kesehatan.

Nikotin dalam rokok juga merupakan zat adiktif yang menyebabkan ketergantungan. Seseorang yang mulai merokok, perlahan-lahan akan terus membutuhkan rokok dan tidak bisa berhenti menghisapnya.

Padahal dalam rokok terdapat banyak zat yang membahayakan seperti tar, karbon monoksida, dan hidrogen sianida. Sehingga benar adanya kalau merokok membunuhmu.

Dampak narkotika

Penggunaan jangka pendek narkotika akan menyebabkan efek buruk berupa halusinasi, peningkatan detak jantung, mual, kehilangan kesadaran dan ketergantungan.

Baca juga: Penggolongan Narkoba

 

Dilansir dari Foundation for a Drug-Free World, ketergantungan narkotika menyebabkan penggunanya harus menambah dosis seiring bertambahanya waktu untuk mendapat efek yang sama. Penambahan dosis ini akan terus naik hingga terjadinya kematian karena overdosis.

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Otak pengguna kokain dari waktu ke waktu

Penggunaan kokain dalam dosis tinggi menyebabkan kerusakan otak dan kematian sel-sel. Kokain membunuh otak dengan menggerogotinya, membuat penggunanya kehilangan fungsi otak, cacat fisik, dan kematian.

Gambar di atas adalah pemindaian MRI dari otak pengguna kokain jangka panjang. Warna kuning dan merah menunjukkan fungsi otak, seiring berjalannya waktu fungsi otak menurun karena sel menderita kematian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com