Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistematika dan Kebahasaan dalam Kritik dan Esai

Kompas.com - 19/11/2020, 10:00 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Arum Sutrisni Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kritik sastra adalah karangan yang ditujukan untuk menanggapi suatu hal. Esai adalah karangan pribadi tentang apa saja. Ketika menulis kritik dan esai, kita perlu memperhatikan sistematika dan kaidah kebahasaan.

Berikut ini penjelasan singkat sistematika dan kebahasaan kritik dan esai:

Dalam Keterampilan Menulis (2016) karya H Dalman, mengarang adalah proses pengungkapan gagasan, ide, angan-angan, dan perasaan yang disampaikan. Melalui unsur-unsur bahasa (kata, kelompok kata, kalimat, paragraf, dan wacana yang utuh) dalam bentuk tulisan.

Karangan kritik akademis maupun nonakademis memiliki kesamaan, yaitu berisi tanggapan atau komentar mengenai obyek atau subyek tertentu. 

Baca juga: Unsur-unsur Kritik dan Esai

Berikut ini sistematika kritik sastra, yaitu:

  1. Interpretasi: membaca dan menafsirkan makna yang didapat setelah membaca atau menelaah hal yang akan dikritik. Menafsirkan makna juga dapat dilihat berdasarkan unsur-unsur yang membangunnya.
  2. Analisis: menelaah mana saja yang menjadi kelemahan dan kelebihannya. Analisis harus dilakukan berdasarkan data yang terdapat objek atau subjek yang dikritik, dengan metode dan teori yang berkaitan.

Penulisan kritik harus obyektif, sehingga gaya kepenulisan dan pandangan pribadi penulis harus dibatasi.

Kritik dapat menjadi koreksi atau penilaian. Oleh sebab itu, penulisannya sebisa mungkin dapat dicerna dengan baik oleh khalayak.

Baca juga: Langkah-langkah Menyusun Kritik Sastra dan Esai

 

Kritik menekankan pada detail dan terdapat kaidah kebahasaan tersendiri. Sehingga seringkali tidak dapat dibaca dengan santai seperti esai.

Berikut ini beberapa kaidah kebahasaan kritik:

  1. Menekankan pada detail sehingga memakai kalimat kompleks. Terdiri dari anak kalimat dan induk kalimat.
  2. Penggunaan kalimat konteks membutuhkan konjungsi atau kata penghubung.
  3. Bahasa baku sesuai kaidah bahasa Indonesia dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Dalam beberapa kritik akademik, penulisan kritik menyerupai karya ilmiah.
  4. Gaya bahasanya menekankan pada argumentasi dan eksposisi.
  5. Dilengkapi dengan rujukan atau referensi.

Baca juga: Perbedaan Kritik Sastra dan Esai

F. Rahardi dalam Panduan Lengkap Menulis Artikel, Feature, dan Esai (2006) mengungkapkan, dalam ilmu jurnalistik, esai adalah analisis penulis yang diambil dari sudut pandang beberapa disiplin ilmu, dengan subyektivitas yang khas dari penulisnya.

Esai berbeda dengan opini yang menekankan pendapat pribadi. Esai mengutamakan analisis dengan bantuan teori atau disiplin ilmu tertentu.

Meski penulis esai memiliki karakteristik dan gaya kepenulisannya masing-masing, tetapi tidak lepas dari sistematika esai.

Berikut ini sistematika esai, yaitu:

  1. Pendahuluan: berisi latar belakang, informasi, atau identifikasi dari subyek atau obyek yang akan dibahas.
  2. Tubuh esai: narasikan gagasan yang hendak disampaikan. Narasi tersebut dapat disampaikan melalui sub topik atau penjelasan.
  3. Kesimpulan: sebutkan ulang topik yang ingin disampaikan dengan ringkas dilengkapi dengan hasil observasi, penilaian, atau sudut pandang penulis.

Baca juga: Struktur Kritik dan Esai

Sedangkan, kaidah kebahasaan esai adalah:

  1. Menggunakan kalimat yang efektif dengan susunan SPOK (Subjek, Predikat, Obyek, dan Keterangan) yang jelas.
  2. Bahasa baku sesuai kaidah bahasa Indonesia dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Tujuannya agar esai dapat dibaca dan dipahami banyak orang.
  3. Pengungkapan ide atau gagasan disampaikan secara runtun dan logis. Pola pikir penulis esai dapat ditengarai dari logis tidaknya sebuah tulisan.
  4. Menghindari kalimat panjang bertele-tele. Gunakan kalimat pendek dengan pemakaian kata seperlunya. Sehingga gagasan dapat dicerna dengan baik oleh pembaca.
  5. Menggunakan kata rujukan atau referensi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com