Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Surat Pribadi untuk Sahabat, Guru, Orang Tua, dan Teman Sekelas

Kompas.com - 01/11/2020, 16:05 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah kamu menulis surat untuk seseorang? Bila menuils untuk orang yang kita kenal baik, biasanya kita menggunakan gaya bahasa yang santai dan tidak terlalu resmi. Surat semacam itu dapat dikategorikan sebagai surat pribadi kekeluargaan.

Surat pribadi merupakan pesan yang ditulis seseorang tanpa mewakili lembaga atau instansi tertentu. Berikut beberapa contoh surat pribadi yang ditujukan untuk sahabat, guru, orang tua, dan teman sekelas.

Palembang, 11 Februari 2008

Kepada sahabatku Dicky,
Salam hangat

Dicky, aku dapat kabar soal kesehatanmu. Pakde-mu yang kasih tahu. Sedih mendengar kamu kena demam berdarah dan harus masuk rumah sakit.

Maaf aku tidak sempat berpamitan saat pindah rumah. Kamu masih ada kemah sedangkan aku sekeluarga harus buru-buru pindah. Tapi aku masih akan sering-sering main ke Jambi. Awal tahun depan kami akan habiskan liburan di sana. Aku kirimkan buah jambu merah yang tumbuh di pekarangan rumah baruku. Katanya buah jambu merah baik untuk memulihkan pasien demam berdarah.

Baca juga: Surat Pribadi: Ciri, Stuktur, Jenis, dan Kaidah Kebahasaan

Tak sabar berjumpa di awal tahun depan. Semoga saat itu kita sudah bisa main bola lagi di lapangan dekat rumahmu. Ketika membaca surat ini, kuharap bisa menambah semangatmu untuk lekas pulih.

Salam
Dari sahabatmu Martin

  • Contoh surat pribadi untuk guru:

Makassar, 1 Desember 2012

Untuk Bu Eni tersayang
Salam sejahtera

Bu Eni yang saya hormati, semoga Ibu senantiasa diberi kesehatan dan kebahagiaan oleh yang kuasa. Sudah dua bulan sejak Bu Eni pindah dari Makassar. Saya dan teman-teman kelas VIII rindu Bu Eni.

Ilustrasi suratShutterstock Ilustrasi surat
Saya selalu ingat bagaimana Bu Eni mengajak kami berdiskusi di kelas. Tidak seperti guru lainnya, Bu Eni selalu menghargai dan mendengar pendapat kami. Bu Eni mengajarkan kami untuk bersikap adil dan menghargai orang lain. Meski jadi sedikit gaduh, tapi pelajaran jadi asyik dan tidak membosankan. Selama sekolah, saya tidak pernah sesenang itu mempelajari Bahasa Indonesia. Bersama surat ini saya selipkan foto saya dan teman-teman sekelas. Biarpun Bu Eni mengajar di tempat baru, saya harap Bu Eni tidak melupakan kami.

Terima kasih atas pelajarannya selama satu setengah tahun ini. Meski singkat, tapi apa yang Bu Eni ajarkan akan tertanam selamanya dalam hati kami. Sekian surat dari saya. Semoga kita bisa berjumpa lagi ya Bu.

Salam
Dari muridmu yang bandel

Baca juga: Pengertian dan Cara Menulis Surat Pribadi

  • Contoh surat pribadi untuk orang tua:

Kupang, 6 November 2016

Kepada Ibuku tercinta
Salam hormat

Halo Ibu! Rasanya canggung juga berkirim surat begini. Sehari-hari kita sibuk dengan rutinitas masing-masing sampai tak sempat ngobrol panjang. Kata-kata yang malu untuk kuucapkan langsung, biarlah kuungkapkan dalam surat ini.

Bagaimana pekerjaan Ibu? Di paruh usia bagini, Ibu masih saja bangun pagi, masak, dan bekerja sampai sore. Maaf aku tidak banyak membantu selain berdoa agar Ibu sehat selalu.

Di momen Hari Ibu ini aku ingin mengucapkan terima kasih. Terima kasih sudah merawatku, sejak aku masih dalam kandungan sampai sekarang. Entah bagaimana, semakin besar aku semakin malu-malu sama Ibu. Padahal rasa sayangku tetap sama. Aku tahu kadang prilakuku yang cuek bikin Ibu merasa kesepian. Namun bukan berarti aku tidak sayang.

Ilustrasi surat.Thinkstockphotos.com Ilustrasi surat.
Jangan sampai Ibu melewati masa tua dengan kesepian dan merasa ditinggalkan. Kalau rasa itu tiba-tiba datang, beri tahu aku. Akan kuusir rasa itu, seperti Ibu mengusir nyamuk tiap aku tidur. Bagaimanapun juga, aku tetaplah anakmu.

Salam sayang,

dari anakmu yang malu-malu

  • Contoh surat pribadi untuk teman sekelas:

Surabaya, 12 Maret 2014

Untuk temanku Archi
Salam karib

Hei, Archi! Gimana raportmu? Jelek seperti biasa kan? Hahaha maaf maaf, aku bercanda. Biarpun kecanduan Mobile Legend, aku tahu kamu diam-diam masih belajar. Soalnya aku sering lihat kamu bawa buku dari perpustakaan, hehe.

Baca juga: Perbedaan Surat Pribadi dan Surat Dinas

Oh iya, dua hari sebelum hari pertama tahun ajaran baru, kita kumpul-kumpul bareng yuk sekelas? Kita bakar ikan dan jagung. Nanti uangnya patungan. Tapi kumpul di rumahmu boleh ya? Habisnya semua teman sekelas paling tahu rumahmu, lokasinya juga di tengah, jadi adil. Itu kalau orang tuamu kasih izin sih. Sebagai imbalannga, nanti aku bantuin push rank deh.

Segitu dulu ya. Kabari aku kalau sudah dapat izin.

Dari Arwin,
Tabik!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com