Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Pembelajaran Senam Lantai

Kompas.com - 22/10/2020, 16:30 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Ari Welianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Senam lantai merupakan salah satu jenis olahraga senam yang juga diperlombakan.

Sesuai dengan namanya, maka gerakan atau aktivitasnya dilakukan di atas lantai atau sebuah matras.

Dalam pelaksanaannya, olahraga senam lantai membutuhkan kekuatan dan kelenturan tubuh. Karena gerakan senam lantai membutuhkan koordinasi semua anggota tubuh.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), senam lantai merupakan aktivitas senam yang memiliki jenis gerakan mirip seperti balet serta jungkir balik dan dilakukan tanpa alat bantu.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), senam lantai atau yang dalam Bahasa Inggris juga dikenal sebagai floor excercise adalah gerakan senam yang dilakukan di atas lantai yang ditutupi dengan kain atau bantalan.

Baca juga: Gerak Berirama: Pengertian dan Asal Usulnya

Lantai yang digunakan dalam senam lantai memiliki ukuran 12 meter persegi atau 40 kaki.

Senam lantai memadukan antara ritme dan harmoni yang memungkinkan para pesenamnya bergerak secara bebas untuk memanfaatkan area.

Senam lantai mengutamakan keseimbangan, kekuatan, kelenturan serta ketajaman untuk pesenam putra. Sedangkan untuk pesenam putri membutuhkan keluwesan, irama serta kelenturan tubuh.

Durasi senam lantai untuk putra dan putri berbeda. Untuk putra durasinya 50 hingga 70 detik. Sedangkan untuk putri durasinya 70 hingga 90 detik.

Aktivitas pembelajaran senam lantai

Senam lantai memiliki tiga jenis gerakan dasar, yakni guling depan, guling belakang serta guling lenting.

Berikut penjelasannya yang dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud):

  • Guling depan atau forward roll

Guling depan dilakukan dengan menggunakan anggota tubuh bagian atas dan belakang, yakni tengkuk, punggung, pinggang serta panggul bagian belakang).

Baca juga: Gerakan Ayunan Lengan dan Tangan dalam Gerak Berirama

Guling depan bisa dilakukan dengan dua teknik, yakni dengan kaki berdiri atau dengan kaki ditekuk. Perbedaannya hanya ada posisi awalan dan kaki saja.

Guling depan yang dilakukan dengan berdiri memiliki sikap posisi awal berdiri dengan posisi kedua tangan di samping badan.

Sedangkan guling depan dengan posisi berjongkok memiliki sikap awal jongkok dengan posisi tangan diletakkan di matras.

  • Guling belakang atau back roll

Ilustrasi aktivitas pembelajaran guling ke belakang pada senam lantai.kemdikbud Ilustrasi aktivitas pembelajaran guling ke belakang pada senam lantai.
Guling belakang dilakukan dengan posisi kaki jongkok dan lutut menempel di dada. Posisi badan ketika melakukan guling belakang adalah membelakangi matras.

Ketika melakukan back roll, kepala harus menunduk dengan posisi dagu menempel di dada. Tujuannya agar meminimalisir cedera.

Baca juga: Senam Irama: Pengertian dan Jenis

  • Guling lenting

Guling lenting dilakukan dengan gerakan melenting badan ke atas dan ke depan.

Gerakan dasar senam ini mengandalkan lemparan kedua kaki serta tolakan kedua tangan yang diletakkan di samping kepala.

Ada dua jenis teknik guling lenting, yakni menggunakan tengkuk serta kepala. Dua teknik ini memiliki perbedaan sikap tubuh awal.

Guling lenting menggunakan tengkuk diawali dengan posisi badan berbaring dan posisi tangan berada di samping kepala.

Sedangkan guling lenting menggunakan kepala, memiliki posisi awalan tubuh membungkuk serta posisi tangan terletak di depan kepala.

Sebelum melakukan senam lantai lakukan pemanasan pada bagian leher, tangan dan kaki.

Jangan lakukan senam lantai langsung di atas lantai, gunakan alas yang lunak untuk meminimalisir cedera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com